Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kalah di Jabar, Ridwan Kamil: Politik Bukan Matematika...

Kompas.com - 18/04/2019, 17:24 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil angkat suara soal kalahnya raupan suara Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Jabar pada Pilpres 2019.

Pria yang akrab disapa Emil itu, mengaku belum bisa menjelaskan lebih jauh soal hasil perolehan suara lantaran masih dalam tahap penghitungan.

Ia mengungkapkan, secara umum hasil Pilpres 2019 tak jauh berbeda dengan tahun 2014.

"Pilpres 2014 dengan 2019 se-Indonesia tidak jauh berbeda. Tidak perlu dulu melihat Jabar. Kalau disebut kalah ya kalah tapi apakah sama, menipis, menguat, saya belum bisa ambil kesimpulan. Saya kira dalam pesta demokrasi sesuatu yang wajar. Menandakan bahwa politik bukan matematik," ucap Emil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Jokowi-Maruf Kalah Telak di Jabar, Ini Kata Dedi Mulyadi

Ia menilai, kekalahan itu wajar dalam proses demokrasi. Sebab, sambung Emil, demokrasi hari ini sulit diprediksi. Meski demikian, ia mengklaim telah berupaya maksimal untuk mengikis jarak ketertinggalan.

"Enggak ada kendala itu mah pilihan wajar. Sudah maksimal, kalau persentasenya sama menandakan kerja keras empat tahun pun tidak selalu berbanding lurus dengan elektabilitas," tuturnya.

"Karena yang namanya demokrasi itu kesukaan. Kesukaan orang itu kadang tidak bisa diteorikan. Itulah uniknya dinamika politik one man one vote, reasoning-nya itu tidak bisa selalu diilmiahkan antara pemilih rasional dan emosional," paparnya.

Disinggung soal dampak serangan hoaks kepada Jokowi, Emil mengaku belum menganalisa. Namun, ia mengakui jika volume berita hoaks terus meningkat selama Pemilu.

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah Jabar Tolak Seruan People Power Amin Rais

"Ini belum dianalisa tapi bacaan saya dari beberapa pengamatan seliweran hoaks ini kan luar biasa. Ukurannya laporan yang masuk ke Jabar Saber Hoaks itu 70 persen tentang Pemilu itu menandakan berita bohong dan meresahkan volumenya tinggi," kata Emil.

Hingga kini proses penghitungan resmi masih berlangsung secara bertahap. Namun, hasil cepat menunjukan pasangan Jokowi-Ma'ruf menang. Emil pun mengaku belum menghubungi Jokowi atas hasil tersebut.

"(Menelepon) Enggak belum ada urgensinya. Apa yang perlu disampaikan kan perlu dihitung, menunggu hasilnya saja," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com