Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Karawang Ngaku Terima Telepon Gelap soal Adanya Politik Uang

Kompas.com - 18/04/2019, 16:05 WIB
Farida Farhan,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karawang, Kursin Kurniawan mengungkapkan, pihaknya sempat mendapat "telepon gelap" dari orang tak dikenal yang menyampaikan perihal adanya politik uang pada Pemilu 2019 kemarin.

"Orang itu telepon menyebut ada caleg yang melakukan politik uang di suatu wilayah (di Karawang). Kami dapat telepon pada H-1 pencoblosan," ujar Kursin kepada Kompas.com di Kantor Bawaslu Karawang, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Daerah-daerah di Jawa Barat yang Marak Politik Uang

Kursin mengatakan, si penelepon yang mengadukan tersebut tidak mau menyebut nama. Ia hanya memberikan informasi adanya politik uang yang ia ketahui.

Meski demikian, kata dia, Bawaslu Karawang, tetap menindaklanjuti aduan tersebut.

"Kami anggap apa yang disampaikan si penelepon sebagai informasi awal," katanya.

Baca juga: Gakkumdu Tangani 3 Kasus Politik Uang di Jateng

Selain telepon gelap tersebut, Kursin menyebut, Komisioner dan staff Bawaslu Karawang, tak sedikit yang dihubungi masyarakat yang memberikan informasi soal politik uang, baik melalui telepon maupun pesan singkat.

Jumlah uang yang diadukan mulai dari Rp 30.000, Rp 20.000, hingga ada yang Rp 5.000, dengan kondisi amplop yang sudah disobek.

Tak hanya masyarakat, bahkan ada caleg yang melaporkan sesama caleg. Hanya saja, dari sejumlah orang tersebut tak banyak yang bersedia membuat laporan resmi.

"Ya tadi, kami tindaklanjuti sebagai informasi awal," katanya.

Baca juga: Seorang Pemuda di Sumba Timur Diamankan karena Diduga Terlibat Politik Uang

Akan tetapi, Kursin mengaku, pihaknya kesulitan membuktikan adanya politik uang. Alasannya, lantaran saksi dan buktinya kurang kuat.

"Money politics itu susah (dibuktikan), kalau tidak tertangkap tangan. Karena tidak bisa sembarangan. Kami juga harus mengedepankan asas praduga tak bersalah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com