Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jatim soal Kericuhan Pemilu di Sampang: PSU Dimungkinkan Terjadi, tetapi...

Kompas.com - 18/04/2019, 06:05 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur turut menanggapi kericuhan pemilu di beberapa kecamatan di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Menurut Komisioner KPU Jawa Timur, Miftahur Rozaq, ada banyak persoalan yang perlu diurai. Ia mengakui, bahwa terdapat kekurangan surat suara, kotak suara dicuri, hingga penembakan salah satu saksi di Kecamatan Banyuates, Sampang.

Ia menyebut, pelaksanaan pemilu di Sampang memungkinkan dilakukan pemungutan suara ulang (PSU).

Namun, ada syarat-syarat atau kriteria yang sudah diatur undang-undang untuk melaksanakan proses PSU tersebut.

Baca juga: Di Sampang, Polisi Kejar-kejaran Dengan 2 Pencuri Kotak Suara

Apabila nanti Bawaslu merekomendasikan untuk dilakukan PSU, KPU Jawa Timur, kata Rozaq, akan melakukan kajian untuk mengetahui secara uruh kericuhan pemilu di Sampang.

"Kalau memang nanti sesuai dengan fakta dan beberapa bukti yang ada, saya rasa PSU itu memungkinkan terjadi," kata Rozaq, kepada Kompas.com, Rabu (17/4/2019).

Namun, sampai saat ini, Rozaq menyebut, KPU belum menerima rekomendasi apa pun. Artinya, pihaknya tidak bisa mendahului hal-hal yang masih belum pasti.

"Ya, sejauh ini belum ada laporan ke KPU Jatim terkait dengan hal itu (kericuhan pemilu Sampang)," ucap dia.

Rozaq menyatakan, akan segera berkoordinasi dengan KPU Sampang terkait masalah-masalah yang terjadi di Kota Bahari itu.

Mantan Komisioner KPU Sampang itu menambahkan, dalam PSU terdapat mekanisme khusus yang secara aturan dan prosedural, harus melalui Bawaslu beserta jajarannya.

"Bahwa kemudian terjadi potensi-potensi itu, perlu kita antisipasi," ujar dia.

Sementara itu, Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Jawa Timur Aang Kunaifi menyatakan, pihaknya sedang mendalami beberapa TPS yang dalam proses pemungutan dan penghitutungan suara di beberapa wilayah tertentu masih mengalami persoalan.

Salah satunya adanya beberapa persoalan proses pelaksanaan pemilu di Sampang.

"Nanti kalau ada penggemblungan suara atau bukan pemilih tapi menggunakan hak pilihnya di TPS tertentu, bisa dilakukan PSU," kata Aang.

Mengenai kekurangan surat suara di Sampang, KPU setempat sudah melengkapi meski terjadi penundaan dalam proses rapat pemungutan dan penghitungan suara.

Baca juga: 5 Orang Diamankan Pasca-bentrok Massa di TPS Sampang

Sementara, terkait kotak suara yang dicuri beserta isinya, kata Aang, selama hasil penghitungannya sesuai dengan jumlah pemilih yang hadir, tidak ada masalah.

"Tapi kalau terdapat masalah, bukan tidak mungkin jajaran kami merekomendasikan PSU," ujar dia.

Sebelumnya, dua orang asal Desa Bapelle, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, diamankan aparat kepolisian karena membawa kabur dua kotak suara dari TPS 13.

Selain itu, di TPS 07, Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, terjadi bentrokan yang berujung pada penembakan salah satu saksi di TPS tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com