Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghitungan Suara Satu TPS di Pekanbaru Tertunda Protes Warga

Kompas.com - 17/04/2019, 19:47 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Penghitungan suara pemilihan presiden dan wakil presiden sempat tertunda di TPS 016 di Jalan Pemuda, Kelurahan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru, Riau, Rabu (17/4/2019). Hal ini akibat sejumlah warga yang protes lantaran tidak bisa memilih.

Puluhan warga yang melakukan protes ini tidak bisa memilih akibat kekurangan surat suara. Sehingga warga meminta ke petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk tidak melakukan penghitungan suara.

"Di sini tercatat 71 orang tidak bisa mencoblos di TPS 016 karena kekurangan surat suara. Itu yang baru dicatat. Yang tidak dicatat mungkin lebih. Jadi kami meminta ditunda penghitungan," kata Gusri (45) salah satu warga yang tidak bisa mencoblos saat diwawancarai Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Tak Bisa Coblos karena Kurang Surat Suara, Ratusan Warga Pekanbaru Datangi KPU

Puluhan warga yang tidak bisa mencoblos ini berbondong ke TPS 016. Mereka tetap meminta penghitungan tidak dilakukan sebelum bisa memilih.

Saat itu juga, kata Gusri, sempat terjadi adu mulut antara warga dan petugas KPPS. Namun, amarah warga ditenangkan pihak kepolisian yang melakukan pengamanan di lokasi.

"Kami dari pagi sudah datang ke TPS bawa KTP dan KK. Tapi sampai jam 12 siang kami gak juga bisa milih karena surat suara tidak ada. Kata panitianya tunggu sampai jam 4 sore," tutur Gusri.

Waktu pemilihan ditutup pada pukul 13.00 WIB. Sehingga untuk menunggu hingga jam 16.00 WIB, warga meminta penghitungan suara tidak dilakukan.

"Kami sudah tunggu sampai jam 4 sore. Tapi juga tidak bisa memilih. Nama kami juga tidak diisikan pada form C7. Tapi cuma dicatat di selebaran kertas putih, yang gak tahu digunakan atau tidak," akui Gusri.

Baca juga: Surat Suara Kurang, Ratusan Napi Rutan Pekanbaru Tak Bisa Nyoblos

Dia dan warga lainnya mengaku sangat kecewa dan kinerja komisi pemilihan umum (KPU). Warga juga mempertanyakan penyebab kekurangan logistik pemilu tersebut.

"Kami sangat kecewa. Kami sudah meluangkan waktu untuk memilih. Tapi kami tidak bisa memilih dan tidak ada kejelasan dari KPU. Jadi kedepannya kami berharap, kalau tidak ada kesiapan KPU, tidak usah diadakan pemilu. Kalau diadakan pemilu tentu kesiapan yang matang," ungkap Gusri.

Hal yang sama diungkapkan Natin (35). Dia juga mengaku kecewa tidak bisa memilih akibat kekurangan surat suara.

"Saya udah lima jam nunggu, tapi gak juga bisa milih. Gak adil rasanya kalau kayak gini. Kami sangat kecewa dengan KPU," tambah Natin.

Sementara itu, sekitar pukul 17.00 WIB, penghitungan dilakukan oleh petugas KPPS.

Baca juga: Empat Terduga Pelaku Politik Uang di Pekanbaru Kena OTT, Ratusan Juta Rupiah Disita

Salah satu panitia Penyelenggara Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Tampan, Maulana tidak bisa memberikan penjelasan kepada warga terkait kekurangan surat suara tersebut.

"Saya belum bisa menjawab karena belum ada arahan dari KPU. Mereka belum bisa memilih karena surat suara tidak ada. Kasian juga kita melihat warga yang sudah menunggu lama, tapi tidak bisa memilih," ujar Maulana pada Kompas.com, Rabu.

Kedepannya, dia berjanji akan mengimput data warga untuk masuk ke dalam daftar pemilih tetap (DPT).

"Untuk pemilu kedepannya, kita akan input data warga yang sudah mengumpulkan KTP dan KK ini," tutup Maulana.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ratusan warga dari berbagai kecamatan di Pekanbaru mendatangi Kantor KPU Pekanbaru untuk melakukan protes, karena tidak bisa memilih. Warga tidak bisa memilih juga karena kekurangan surat suara.

Baca juga: Saat Pria Mirip Prabowo Subianto Bikin Heboh di Bandara Pekanbaru...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com