KENDARI, KOMPAS.com - Meski harus mengayuh kursi roda sepanjang kurang lebih 500 meter, Ali Shahid (50) yang merupakan penyandang Disabiltas tetap bersemangat menuju TPS untuk menyalurkan hak pilih pada pemilihan umum (Pemilu) serentak, Rabu (17/4/2019).
Warga Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini tak ingin kehilangan suaranya pada pemilu tahun 2019 ini.
"Saya tidak ingin ketinggalan di pemilu ini. Dan tiap pemilihan saya pasti memilih," tuturnya ditemui usai mencoblos di TPS 17 Kelurahan Anggoeya.
Ali menjelaskan, dirinya tidak merasa kesulitan saat menyalurkan hak pilihnya. Karena selama ini, ia bersama rekan disabilitas yang lain sudah mendapatkan penjelasan dan arahan dari KPU tentang tata cara memilih pada pemilu 2019 ini.
Baca juga: Pemilih Disabilitas di Manado Nyoblos di Dalam Mobil
"Saya dan teman-teman disabiltas yang lain sudah mendapat sosialisasi dari KPU tentang perbedaan pemilu kali ini, jadi alhamdulillah lancar," terangnya.
Sebagai warga negara yang baik, lanjut Ali, dirinya tetap semangat dan wajib memilih presiden dan wakil rakyat untuk Indonesia.
Ia pun berharap, hasil pemilihan nanti bisa menghasilkan Presiden dan anggota DPR dan DPRD yang berpihak pada kepentingan masyarakat, khususnya para penyandang Disabilitas.
Data pemilih tetap (DPT) Disabilitas kota Kendari tercatat sebanyak 347 orang. Ratusan pemilh berkebutuhan khusus itu di antara penyandang tuna daksa 75 orang, tuna netra 84, tuna wicara/rungu 83, tuna grahita 41 dan disabilitas lainnya 64.
Baca juga: Kelompok Disabilitas: Insya Allah, Kami Tidak Akan Golput...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.