Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Mencoblos Pemilu 2019 di Tengah Banjir

Kompas.com - 17/04/2019, 14:04 WIB
Ari Widodo,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

DEMAK,KOMPAS.com - Pesta demokrasi yang dinanti Warga Negara Indonesia (WNI) tiba hari ini, Rabu, 17 April 2019.

Berbagai keunikan Tempat Pemungutan Suara (TPS) pun di dekorasi panitia TPS, untuk menarik minat warga dalam menyalurkan hak suaranya agar tidak golongan putih (golput).

Namun, ditengah gegap gempita pemilihan umum (pemilu) serentak 2019, warga Desa Sayung, Demak, harus menerjang air setinggi lutut orang dewasa menuju TPS untuk menyalurkan hak suaranya.

Baca juga: Cerita Warga Bisa Langsung Nyoblos Pakai Formulir A5 Tanpa E-KTP

 

Pantauan Kompas.com dilapangan, sedikitnya ada 4 TPS di wilayah Sayung, Demak, yang masih darurat banjir, baik akses jalan maupun lokasi TPS yang terendam air. 

Di Desa Sayung, para pemilih harus menerjang air setinggi lutut, untuk menuju TPS 20 sampai 23.

Di dalam TPS 20 yang berada di Dukuh Lengkong RT 001 RW 002 Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Demak, air masih menggenang di atas mata kaki sehingga PPS membuat semacam panggung darurat untuk transit calon pemilih.

Air yang menggenangi jalan setinggi paha orang dewasa tak menyurutkan langkah para pemilih menuju TPS terdekat.

Baca juga: Tidak Terdaftar di DPT, Wakil Gubernur Sumbar Nyoblos Siang Hari

Seperti yang dilakukan salah satu warga yakni Sodik (50) dan istri, ia bergegas menerjang banjir untuk menunaikan hak suaranya.

"Jalan kaki saja soalnya nanti motor bisa mogok. Saya sudah nyoblos di TPS," ujar Sodik sambil menunjukkan jari kelingkingnya yang tercelup tinta.

Ditanya tentang motivasi mencoblos, Sodik mengungkapkan antusiasme.

"Nyoblos biar bisa milih presiden, kalau tidak nyoblos nanti kacau,"ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 20, Muhdun menyatakan, optimis pemungutan suara di TPS-nya bisa memenuhi target 95 persen meski banjir mengelilingi pemukiman warga dan TPS mereka.

"Jumlah pemilih di TPS ini ada 213. Pukul 09.00 WIB sudah 127 yang memberikan hak suara. Kami yakin warga mementingkan kewajibannya mencoblos meski sudah seminggu lebih ini terdampak banjir," ujarnya.


Muhdun juga mengungkapkan, TPS 20 ditempatkan di rumah warga yang posisinya lebih tinggi dari jalan.

"TPS ditempatkan lebih tinggi, karena banjir sudah lebih seminggu belum surut, Rabu kemarin bahkan air setinggi 1,5 meter di jalan. Makanya itu disiapkan perahu karet untuk jaga-jaga, " Imbuhnya.

Muhdun juga menyatakan, jika ada warga yang tidak datang karena sakit atau sebab lain, pihaknya akan melakukan jemput bola.

Baca juga: Tingkah Para Tahanan KPK Saat Nyoblos, dari Unjuk Borgol hingga Teriak Prabowo

Sementara, Di TPS 21, Ketua KPPS Nur Kholis memberikan keterangan jika TPS yang digunakan merupakan gudang warga.

" Tadinya tidak di sini, karena terkepung air sudah seminggu jadi pindah. Jumlah pemilih ada 208. Kami optimis minimal 70 persen warga tetap mencoblos meski akses jalan sulit,"ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com