Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Riau Sebut Uang yang Diamankan dari Calegnya Merupakan Dana Operasional Saksi Pilpres

Kompas.com - 17/04/2019, 06:43 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Pihak Partai Gerindra Provinsi Riau menyayangkan penangkapan caleg DPR RI Dapil II Riau berinisial DAN bersama tiga orang lainnya, terkait dugaan politik uang.

Uang Rp 506,4 juta yang diamankan oleh tim sentra Gakkumdu Bawaslu Pekanbaru, diklaim merupakan dana operasional saksi-saksi untuk pemilihan presiden (Pilpres) di wilayah Riau.

Hal ini disampaikan Ketua Tim Advokasi Partai Gerindra Provinsi Riau Taufik Arrakhman saat ditemui Kompas.com, di Kantor Bawaslu Pekanbaru, Selasa (17/4/2019).

"Perlu kami sampaikan bahwa rekan-rekan kami yang diperiksa malam ini adalah kader-kader Gerindra masa depan, yang ditugaskan untuk mengawasi dan mendistribusikan dukungan untuk Pilpres. Jadi, yang empat orang ini ditugaskan resmi dari tim pemenangan untuk mengurus sesuatu mengenai Pilpres," sebut Taufik.

Baca juga: Empat Terduga Pelaku Politik Uang di Pekanbaru Kena OTT, Ratusan Juta Rupiah Disita

Terkait uang ratusan juta yang diamankan dari empat orang kader Gerindra tersebut, Taufik menegaskan bahwa dana itu untuk operasional saksi-saksi Pilpres.

"Mengenai anggaran yang tadi diberitakan (media), itu semua resmi untuk dukungan kepada saksi-saksi Pilpres. Jadi, ini yang kami sampaikan ke Bawaslu Pekanbaru, agar dapat menjadi bahan dan dasar, dan saya yakin rekan-rekan (yang dimintai keterangan) juga menyampaikan informasi yang sama," ujar Taufik.

Taufik juga menyayangkan pihak Bawaslu merilis penangkapan caleg dari Partai Gerindra dan tiga orang lainnya yang diduga melalukan politik uang, karena belum ditetapkan sebagai tersangka.

"Ya, kami menyayangkan hal itu. Hari ini adalah hari terakhir (masa tenang). Besok, Rabu (17/4/2019) sudah pemilihan. Tentu hal ini memberikan informasi negatif kepada masyarakat," kata Taufik.

Meski demikian, pihaknya tetap memberikan bukti-bukti dan keterangan yang bisa dijadikan dasar.

"Jadi, dana itu untuk operasional saksi-saksi Pilpres. Mereka (berempat) dipercayakan untuk mendistribusikan ke beberapa kabupaten dan kota di Riau," tambah Taufik.

Diberitakan sebelumnya, tim sentra Gakkumdu Bawaslu Pekanbaru yang terdiri dari Bawaslu dan Polresta mengamankan empat orang diduga pelaku politik uang alias money politics.

Baca juga: Tim Satgas Money Politics Amankan 6 Timses Caleg PKS di Medan yang Bagikan Handuk dan Kartu Nama

 

Keempatnya diamankan saat berada di sebuah lobi hotel di Jalan Jenderal sudirman, Pekanbaru, Selasa (15/16/2019).

Ketua Bawaslu Pekanbaru Indra Khalid Nasution dalam konferensi pers, Selasa, sore, menyebutkan keempat terduga pelaku berinisial DAN, caleg DPR RI Dapil II Riau, SA, FEI dan FA.

Dari empat orang terduga pelaku politik uang tersebut, uang ratusan juta diduga untuk 'serangan fajar' diamankan, serta empat unit handphone.

"Kita menemukan uang dengan total Rp506.400.000," sebut Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com