Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

55 Pasien Gangguan Jiwa di Bogor Siap Mencoblos Besok

Kompas.com - 16/04/2019, 18:21 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bogor mencatat, sebanyak 55 pasien orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Bogor, Jawa Barat, dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019.

Ketua KPU Kota Bogor Samsudin mengatakan, para pasien yang diperbolehkan untuk mencoblos itu telah mendapatkan surat rekomendasi dari dokter.

Para pasien ODGJ ini, sambung Samsudin, masuk ke daftar pemilih tetap tambahan atau DPTb.

"Kami telah melakukan verifikasi data dan mendapat rekomendasi dokter. Ada 55 pasien ODGJ yang bisa mencoblos besok," kata Samsudin saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2019).

Samsudin menjelaskan, pihaknya menyediakan dua alternatif pilihan bagi pasien ODGJ yang ingin mencoblos. Alternatif pertama, petugas TPS yang berada di sekitar rumah sakit akan mendatangi si pasien.

Baca juga: Memahami Pemilih dengan Gangguan Jiwa dan Berkebutuhan Khusus...

Alternatif kedua, sebut Samsudin, si pasien diperbolehkan mendatangi lokasi TPS yang berada di sekitar rumah sakit dengan catatan telah mendapat rekomendasi.

"Jadi, Ini tergantung kondisi si pasiennya. Bila mereka direkomendasi dan boleh ke TPS, mereka datang ditemani perawat. Bila tidak memungkinkan, petugas KPPS didampingi saksi akan mendatangi mereka,” tutur Samsudin.

Sementara itu, Direktur Utama RS Marzuki Mahdi Bambang Eko Sunaryanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan persiapan untuk pelaksanaan pencoblosan esok hari.

Bambang menyebut, sejauh ini, pihak rumah sakit masih terus mendata pasien ODGJ yang direkomendasikan dapat mencoblos.

Baca juga: 9.552 Warga Binaan di Jabar Tak Bisa Mencoblos pada Pilpres 2019

Kata Bambang, jumlah pasien ODGJ yang dirawat di RS Marzuki Mahdi berada di angka 250-an. Dari angka tersebut, sekitar 200 pasien masuk ke kategori stabil kejiwaannya, sementara sisanya masuk kategori akut.

"Ini kan masih kita data terus, karena diberi kesempatan sampai besok untuk menunjukkan KTP pasien. Kita juga siapkan perawat untuk membantu pelaksanaan besok," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com