SURABAYA, KOMPAS.com - PDIP Kota Surabaya, mengintruksikan kader dan pengurusnya untuk tidur di kantor kelurahan dan kecamatan di Surabaya.
Intruksi itu demi mengamankan suara hasil pemungutan suara Pemilu 2019 di wilayah Surabaya.
"Kader PDIP harus menjaga suara mulai dari TPS, kantor kelurahan, kecamatan hingga KPU Kota Surabaya. Kalau perlu mereka tidur di kantor keluarahan atau kecamatan sampai proses rekapitulasi selesai," kata Whisnu Sakti Buana, Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, Selasa (16/4/2019).
Baca juga: Sekjen PDIP Tegaskan Bakal Tetap Investigasi Poster Jokowi Raja
PDIP Kota Surabaya kata dia, berkepentingan menjaga hasil rekapitulasi suara Pileg maupun Pilpres 2019.
"Suara rakyat adalah suara tuhan, harus murni apa adanya, tanpa dirubah sedikitpun oleh tangan-tangan," jelas Wakil Wali Kota Surabaya ini.
Pihaknya berharap kepada KPU dan Bawaslu, untuk menyelenggarakan Pemilu 2019 dengan penuh integritas, serta berani menolak pesanan dari siapapun yang ingin mengubah hasil suara Pemilu 2019.
Baca juga: PDIP: Kami Tidak Tergoda dengan Kampanye Negatif
PDIP Surabaya sendiri mengirim saksi resmi di tingkat TPS, PPK Kecamatan, dan PPK tingkat Kota Surabaya, sebanyak 16.670 saksi untuk mengamankan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, dan suara 68 total caleg DPRD Kota Surabaya, DPRD Jawa Timur, maupun DPR RI.
Selain mematok target menang 80 persen untuk Pilpres di Kota Surabaya, Wisnu juga mematok target 30 kursi di DPRD Kota Surabaya, hasil Pileg 2019.
Jumlah itu meningkat 2 kali lipat dari kursi yang dimiliki saat ini sebanyak 15 kursi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.