Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertaruh Nyawa Seberangi Ganasnya Lautan Demi Pemilu di Kepulauan Aru

Kompas.com - 16/04/2019, 15:08 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Yoseph mengatakan, untuk distribusi logistik pemilu dari Dobo, ibu kota kabupaten ke kecamatan-kecamatan di wilayah tersebut pihaknya menggunakan speedboat milik pemerintah daetah setempat.

Baca juga: Tengah Malam Ini, KPU Batam Pastikan Distribusi Logistik Pemilu di Wilayah Pulau Rampung

 

Namun untuk distribusi lanjutan ke desa-desa pihaknya harus menyewa kapal laut dengan harga hingga puluhan juta rupiah.

“Kalau speedboat milik pemda itu kita hanya tanggung bahan bakar, tapi kalau untuk distribusi ke desa-desa itu kita sewa kapal yang harganya hingga Rp 30 juta sampai Rp 50 juta,”ungkapnya.

Dia mengatakan jarak tempuh dari Dobo menuju kecamatan bisa mencapai sehari penuh, itupun kalau kondisi laut normal, namun jika kondisi laut sedang buruk, maka waktu yang dibutuhkan akan lebih lama lagi.

“Itu tidak terhitung dengan waktu yang dibutuhkan untuk distribusi dari kecamatan ke desa-desa karena kita gunakan kapal lagi,” ujarnya.

Baca juga: KPU Majene Kebut Distribusi Logistik Pemilu ke 6 Kecamatan Terjauh

Selain menyewa kapal laut, pihaknya juga harus mengeluarkan uang untuk membayar jasa buruh pelabuhan yang mengangkut logistik pemilu ke kapal dan sebaliknya.

Meski tidak menyebut berapa jumlah uang untuk membayar buruh namun Yosudarso mengaku harga sewa buruh di setiap pelabuhan sangat tergantung dari negosiasi yang dilakukan.

“Kita juga menyewa jasa buruh pelabuhan untuk mengangkut logistic pemilu ke kapal dan juga menurunkannya dari atas kapal,” sebutnya. 

Bertaruh Nyawa

Tugas sebagai penyelenggra pemilu di Kepulaua Aru bukanlah tanpa risiko saat tahapan pemilu berlangsung.

Bagi penyelenggara pemilu di wilayan itu, bertarung dengan ganasnya gelombang dan badai saat distribusi logistik pemilu telah menjadi hal biasa yang selalu dihadapi.

Baca juga: Pemukimannya Terisolir, Korban Longsor Gowa Bertaruh Nyawa Cari Bantuan Sembako

Bahkan penyelenggara pemilu di wilayah itu terkadang harus bertaruh nyawa di tengah laut lepas ketika kapal motor yang ditumpangi ke pulau-pulau terluar diterjang gelombang tinggi hingga terombang ambing di laut lepas.

Yoseph bercerita, pada Pemilu 2014 silam saat dia masih menjabat sebagai Ketua Divisi Logistik, dia dan beberapa stafnya harus membuang bahan bakar minyak dari dalam jirigen untuk digunakan sebagai alat penolong karena kapal yang mereka tumpangi saat membawa logistik pemilu saat itu nyaris tenggelam karena dihantam gelombang tinggi.

“Kita terpaksa menumpahkan BBM dari dalam jerigen karena kapal hampir terbalik. Jadi jerigen itu kita pakai untuk pengganti alat keselamatan,” akunya.

Baca juga: Bertaruh Nyawa saat Bertugas, 7 Polisi Papua Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Dia mengaku pengalaman yang dihadapinya itu tak pernah akan dilupakannya. Sebab saat itu kata dia suasana sangat mencekam hingga membuat semua orang yang ada di dalam kapal panik.

Menurutnya dalam kondisi tersebut dia hanya bisa berdoa agar kapal yang mereka tumpangi tidak sampai tenggelam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com