Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahap Awal, Bandara Internasional Yogyakarta Layani Rute ke Kuala Lumpur dan Singapura

Kompas.com - 16/04/2019, 14:36 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com — Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta Internasional Airport (YIA) akan melayani penerbangan rute Yogyakarta-Kuala Lumpur dan Yogyakarta-Singapura pada awal beroperasi.

Bandara Internasional Yogyakarta akan melayani 4-5 penerbangan dengan dua rute tersebut.

PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menargetkan layanan penerbangan internasional ini sudah berjalan pada 29 April 2019.

"Kami masih mengoperasikan penerbangan (internasional) sampai tanggal 28 di Adisutjipto. Kami pindah pada 28 malam dan besoknya tanggal 29 (YIA) sudah operasional. Modular sudah siap," kata Agus Pandu Purnama, Juru Bicara Pembangunan YIA dari AP I, ketika berada di lokasi proyek, Senin (15/4/2019) siang.

Baca juga: Jelang Peresmian Bandara Internasional Yogyakarta, Angkasa Pura Simulasi Kondisi Darurat

Penerbangan internasional yang sudah eksis selama ini di Bandara Adisutjipto akan langsung pindah ke YIA. Pandu mengatakan ada 4-5 kali penerbangan setiap hari di rute tersebut yang dilayani maskapai Airasia dan Silk Air. Penerbangan paling pagi pada pukul 07.45 dan paling malam pukul 18.00.

"Kami juga mengejar (operasional penerbangan) domestik. Semoga (infrastruktur keseluruhan YIA) bisa terwujud Oktober-November," kata Pandu.

Operasional YIA memang tinggal dua pekan ke depan. AP I pun kini terus melakukan serangkaian uji coba parsial, simulasi, ataupun tes berbagai fasilitas dalam bandara.

Sementara secara fisik, infrastruktur bangunan YIA sebenarnya berada di level 48-49 persen pembangunan. Progres ini mendekati target progres 50,3 persen pembangunan dari keseluruhan bandara. Target itu merupakan kondisi ketika YIA beroperasi nanti.

Baca juga: Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo Diuji Coba Pekan Depan

Meski baru separuh pembangunan, bandara diyakini sudah layak beroperasi, terlebih infrastruktur di sisi udara selesai 100 persen. YIA sudah memiliki terminal penumpang sekitar 12.900 meter persegi dari total 210.000 meter persegi yang rencananya terwujud pada akhir 2019.

Jalan masuk dari jalan raya menuju terminal sudah terbangun, tetapi menyisakan penyelesaian pintu gerbang karcis masuk bandara.

Rumput dan taman sudah mulai tertata meski di sisi lain di kejauhan terlihat tanah yang terbuka dan tumpukan material pembangunan.

Terminal penumpang juga sudah dilengkapi fasilitas konter check in maskapai, peralatan pemeriksaan sinar-X, bodyscanner, bagian imigrasi, dan ruang tunggu.

Baca juga: Bandara NYIA Akan Berganti Nama Jadi Yogyakarta International Airport

Terminal bahkan sudah dilengkapi dua garbarata buatan anak negeri asal Cileungsi. Garbarata digadang memiliki teknologi maju, seperti bisa sepanjang 45 meter, sirkulasi udara dan kesejukan suhu yang baik, dan kemampuan menahan terpaan sinar matahari.

"Kini tinggal tahap beberapa tes (kemampuan semua fasilitas yang ada)," kata Taochid Purnomo Hadi, Manajer Proyek YIA dari AP I. Kondisi ini membuat AP I optimistis bahwa YIA sudah siap beroperasi.

Sejak semula, AP I merencanakan pengoperasian layanan penerbangan internasional di tahap awal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com