Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Sebut Tewaskan Seorang KKB Anak Buah Egianus Kogoya dalam Baku Tembak di Nduga

Kompas.com - 16/04/2019, 10:29 WIB
Dhias Suwandi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sempat terjadi aksi baku tembak antara aparat TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua, Senin (15/4/2019) siang.

Dalam aksi tersebut, pihak Kodam XVII Cenderawasih mengklaim melumpuhkan satu anggota KKB.

"Jadi kemarin sekitar jam 12.45 WIT anggota mendengar suara beberapa kali tembakan dari arah timur pos yang ada di Distrik Mugi dan prajurit melakukan penebalan," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (16/4/2019).

Kemudian, pada pukul 12.50 WIT, sambungnya, petugas di Pos Mugi berhasil masuk ke frekuensi radio KKB Egianus Kogoya.

Baca juga: Antisipasi Ancaman KKB, Polda Papua Siagakan Personel di Nduga

Dari pantauan tersebut, terdengar suara gaduh dan kemudian ada teriakan "kita harus memaksa TNI/Polri keluar dari Nduga atau tidak kita boikot Pemilu".

"Tidak lama kemudian, dari arah timur pos tersebut terlihat sekelompok KKSB, kurang lebih 10 orang, mereka ada dibalik jurang dengan jarak sekitar 400 meter dari pos," kata Aidi.

Mereka terlihat seperti menari-nari dan berteriak bahwa TNI harus segera meninggalkan Nduga.

Dari 10 orang tersebut, TNI memantau ada tiga sampai empat orang yang membawa senjata laras panjang, sisanya membawa panah dan tombak.

"Tapi, kita tidak memberikan reaksi apa-apa. Kemudian mereka melepaskan tembakan ke arah pos, karena kita sudah siap, anggota kita membidik mereka dan kita pastikan satu orang tertembak dan kita pastikan satu orang tewas," cetus dia.

Dengan tembakan tersebut, KKB terlihat terpencar dan sempat membawa jenazah.

Petugas TNI tidak melakukan pengejaran karena anggota KKB ada dibalik jurang.

Tidak lama kemudian, dari frekuensi radio mereka yang berhasil TNI masuki, terdengar suara Egianus Kogoya marah besar karena ada anak buahnya tewas.

"Kami pastikan yang tertembak itu sudah dibawa mayatnya, dan kebiasaan masyarakat gunung ini korban perang selalu dibakar karena dianggap membawa bala," tuturnya.

Baca juga: Temuan soal Dampak Operasi Pengejaran KKB di Nduga Akan Diserahkan Ke Komnas HAM

Aidi memastikan, 200 aparat TNI akan terus siaga mendukung aparat Kepolisian untuk mengamankan pelaksanaan Pemilu Serentak 2019 di Kabupaten Nduga.

Menurut dia, meski pelaksanaan Pemilu di Nduga dipusatkan di Distrik Kenyam, namun seluruh personel TNI akan tetap siaga di posnya masing-masing.

"Hingga saat ini situasi kondusif, tidak ada masalah karena di Nduga menggunakan sistem noken jadi tidak ada pengerahan massa atau eksodus massa ke TPS dan Pemilu di Nduga akan dipusatkan di Kenyam," pungkas Aidi.

Kompas TV Seorang anggota brimob meninggal dunia dan dua lainnya terluka setelah terlibat kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua. Para korban sedang menjaga bandara saat ditembaki kelompok kriminal bersenjata. Ketiga korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Mimika, Papua. Ipda Arif Rahman mengalami luka tembak di bahu kiri sedangkan Bharada Rafi Fitriah kurniawan ditembak di bagian punggung. Sementara Bharada Aldi meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada. #KelompokKriminalBersenjata #AnggotaBrimob #Nduga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com