KOMPAS.com - Menjelang hari pencoblosan, seorang calon legislatif dari Partai Golongan Karya di Polewali Mandar tertangkap tangan saat bagi-bagi uang kepada warga, pada hari Senin (15/4/2019).
Tindakan oknum caleg tersebut sekarang ini sedang diselidiki oleh Badan Pengawas Pemilu Polewali Mandar.
Sementara itu, AS, pelaku pembunuan mayat tanpa kepala di dalam koper, menangis saat megikuti gelar perkara di Mapolda Jawa Timur. AS pun mengaku menyesal telah membunuh Budi Hartanto.
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Koordinator Wilayah Panwascam Campalagian, Usman, membenarkan adanya laporan petugas TPS yang memergoki salah satu caleg DPRD provinsi dari Partai Golkar yang maju di DPRD Provinsi dapil Sulbar 2.
"Kebetulan rumah yang didatangi oknum caleg yang bersangkutan, merupakan keluarga salah satu Pengawas TPS yang memergoki HSL," kata Usman.
Usman mengatakan, upaya pembagian uang ini dilakukan langsung oknum caleg tersebut di rumah salah satu warga. Saat sedang membagikan uang, salah satu pengawas TPS datang dan langsung mengambil foto dan rekaman video.
Sang caleg kaget saat dirinya jadi sorotan kamera ponsel petugas TPS yang merekam aktivitasnya.
HSL bahkan sempat merampas HP petugas TPS dan meminta menghapus rekaman video dan foto-foto yang terekam kamera petugas.
"Sedang memberikan uang sebanyak Rp 200.000, masing-masing uang pecahan Rp 100.000 dua lembar. Pengawas TPS datang dan dia tidak tahu kalau itu pengawas TPS," kata Usman.
Baca selengkapnya: Caleg Partai Golkar Tertangkap Tangan Bagi-bagi Uang Jelang Pemilu
Ditreskrimum Polda Jawa Timur merilis pengungkapan kasus pembunuhan mayat dalam koper di Mapolda Jawa Timur, Senin (15/4/2019) siang.
Dalam kesempatan itu, Aris Sugianto, salah satu pelaku pembunuhan menangis di hadapan para wartawan peliput.