Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Mayat Dalam Koper Ditangkap di Bus Saat Akan Kabur Ke Lampung

Kompas.com - 16/04/2019, 07:52 WIB
Achmad Faizal,
Rachmawati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi butuh waktu lebih dari sepekan untuk memburu Aris Sugianto, satu dari 2 pembunuh Budi Hartanto, guru seni tari honorer Pemkab Madiun. Polisi menangkapnya Kamis (11/4/2019) saat dirinya akan kabur ke Lampung.

Lima hari setelah aksi pembunuhan, tepatnya pada 7 April 2019, Aris terdeteksi berada di Ngawi di rumah saudaranya. Lalu 10 April, Aris memesan tiket untuk pergi ke Lampung untuk berangkat tanggal 11 menggunakan jalur darat.

"Informasi dari saudaranya di Ngawi, sejak tanggal 7 hingga tanggal 10, pelaku berada di Ngawi. Dan berangkat ke Lampung pada 11 April," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Kombes Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019).

Baca juga: Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Bohongi Ibunya Tentang Penjualan Koper

Dari informasi itu, pihaknya terus melacak posisi Aris yang menaiki bus menuju Lampung. Berkat kerjasama dengan jajaran Polda Metrojaya, akhirnya pelaku diamankan di dalam bus.

"Bus yang dinaiki pelaku dihentikan di Tegal Parang Jakarta Selatan," terangnya.

Di waktu yang hampir bersamaan, polisi juga menangkap Azis Prakoso, rekan yang juga tetangga Aris Sugianto di Kediri. Dari keterangan kedua pelaku itulah, baru diketahui kemana bagian tubuh Budi Hartanto dibuang.

Keduanya kini diamankan di Mapolda Jawa Timur untuk diperiksa intensif atas perbuatannya. Keduanya dijerat pasal Pasal 338 juncto pasal 365 ayat 3 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Kediri

Jasad Budi Hartanto, guru tari honorer Pemkab Kediri itu ditemukan dalam koper yang ditemukan pencari rumput di pinggir sungai bawah Jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Mayat Budi ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana.

Budi diketahui tidak pulang ke rumah orang tuanya sejak Selasa (2/4/2019) malam. Karena bagian tubuh berupa kepala belum juga ditemukan, Kamis pagi jenazah korban dimakamkan tanpa kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com