Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilihan Rektor Unpad yang Terkatung-katung hingga Digugat

Kompas.com - 15/04/2019, 21:12 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com – Safutra Rantona terlihat kesal. Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) ini tak habis pikir betapa panjangnya proses pemilihan rektor Unpad periode 2019-2024.

“Kami tidak mau gara-gara pemilihan ini mahasiswa jadi korban,” ujar Safutra kepada Kompas.com di Jatinangor, Sumedang, Senin (15/4/2019).

Seharusnya, sambung dia, pemimpin Unpad memperbaiki peringkat universitas. Sebab saat ini, Unpad tidak masuk lima besar kampus terbaik di Indonesia versi Quacquarelli Symonds (QS) World University Rangkings 2019.

Namun dengan panjangnya pemilihan rektor dan belum adanya Plt rektor Unpad, ia khawatir akan berimbas pada mahasiswa.

Baca juga: Atip Latipulhayat Gugat MWA Terkait Pemilihan Rektor Unpad Bandung

Hal serupa disampaikan Ridwan. Ia berharap Unpad segera mendapatkan rektor baru agar cita-cita mahasiswa Unpad menjadi kampus terbaik dan go international bisa terwujud.

Polemik pilrek

Pemilihan Rektor (Pilrek) Unpad periode 2019-2024 sudah berlangsung sejak Agustus 2018. Saat itu, Majelis Wali Amanat (MWA) Unpad mengumumkan delapan kandidat rektor yang lolos administrasi.

Mereka adalah Achmad Syawqie (Fakultas Kedokteran Gigi), Ahmad Mujahid Ramli dan Atip Latipulhayat (Fakultas Hukum), Aldrin Herwany dan Sri Mulyani (Fakultas Ekonomi dan Bisnis).

Lalu Nandang Alamsah Deliarnoor dan Obsatar Sinaga (Fakultas Ilmu Sosisal dan Ilmu Politik), serta petahana Tri Hanggono Achmad (Fakultas Kedokteran).

Status Unpad sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) ini mengubah tradisi pemilihan rektor. Jika sebelumnya melibatkan senat universitas, kini hak suara hanya milik Majelis Wali Amanat (MWA).

MWA beranggotakan 17 orang, terdiri dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dengan komposisi hak suara terbesar, yakni 35 persen.

Kemudian gubernur Jawa Barat, perwakilan dosen, masyarakat, alumni, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.

“Dari 17 anggota, hanya 15 yang bisa memilih. Dua anggota lain tidak bisa memilih, yaitu Ketua Senat Akademik dan Rektor Tri Hanggono karena kembali maju dalam pemilihan,” ucap Sekretaris Eksekutif MWA Unpad Erri Noviar Megantara.

Seusai pemeriksaan kesehatan di rumah sakit dan uji kompetensi, pertengahan September 2018, dipilihlah 3 kandidat. Mereka adalah Atip Latipulhayat, Aldrin Herwany, dan Obsatar Sinaga.

Baca juga: Menkominfo Pastikan Pemilihan Rektor Unpad Digelar Maret 2019

Menurut rencana, setelah terpilih tiga kandidat, akan dilakukan pemilihan melalui musyawarah atau voting pada Oktober 2018 melalui rapat pleno MWA yang dilakukan tertutup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com