Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Konser Dies Natalis UNY Dibayar IPK Ludes dalam Waktu 5 Jam, Didominasi Mahasiwa IPK di Atas 3,25

Kompas.com - 15/04/2019, 20:27 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Tiket konser Dies Natalis ke-55 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang dibayar menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), ludes dalam waktu kurang lebih lima jam.

Konser yang rencananya menghadirkan bintang tamu Maliq & D'essentials ini akan
digelar pada 1 Mei 2019 di Gedung Olahraga (GOR) UNY .

"Iya sudah habis, hari Jumat yang lalu kita buka jam 13.00 siang, jam 17.00 sore sudah habis. Sampai pusing saya, pikir saya ya lima hari (baru habis) gitu lho," ujar Rektor UNY Sutrisna Wibawa, Senin (15/4/2019).

Baca juga: Rektor UNY Realisasikan Konser Dies Natalis Bayar Tiket dengan IPK

Sutrisna mengatakan, mahasiswa yang mendaftar untuk dapat menyaksikan konser ini pun memang anak-anak yang pintar. Hal ini terlihat dari IPK yang tinggi.

Dari data, mahasiswa yang IPK 3,75 sampai sampai IPK 4 berjumlah 1.275 mahasiswa. Sedangkan mahasiswa dengan IPK 3,5 sampai 3,75 berjumlah 2.500 mahasiswa.

"Yang paling banyak memang IPK 3,25 ke atas, artinya anak-anak pintar sudah masuk semua. Ya sesuai dengan target kita, IPK yang tinggi," tegasnya.

Baca juga: Viral Chat Rektor dengan Mahasiswi soal Konser Dibayar IPK, Ini Kisahnya

Disampaikanya, GOR UNY mampu menampung 7.500 orang. Tinggi rendah IPK mahasiswa lah yang menentukan kelas tiket apa yang akan diperoleh.

Mahasiswa yang IPK 3,75 sampai 4 mendapat tiket VIP. IPK 3,5 sampai 3,74 mendapat tiket Platinum. IPK 3,25 sampai 3,49 mendapat tiket gold. IPK 3,00 sampai 3,24 mendapat tiket silver dan IPK 2,75 sampai 2,99 mendapat tiket festival.

"Yang VIP banyak 1.275, ya 20 persen," ujarnya.

Selain konser musik, pada 2 Mei 2019. juga akan ada pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Rekor yang akan dipecahkan adalah menarikan tarian tradisional Jathilan.

Total akan ada 4.000 orang yang akan menari Jathilan secara bersamaan. Ribuan penari ini terdiri dari mahasiswa, karyawan, dosen dan masyarakat umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com