Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus Pengeroyokan Siswi SMP di Pontianak, AD Sudah Pulang ke Rumah Hingga Tersangka Jadi Korban "Bully"

Kompas.com - 15/04/2019, 12:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siswi SMP korban pengeroyokan, AD (14), sudah kembali ke rumah setelah menjalani kurang lebih 10 hari perawatan di Rumah Sakit Pro Medika Pontianak.

Ketua Tim Pengacara korban, Daniel Tangkau, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kondisi korban saat ini membaik dibandingkan saat dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, keluarga tersangka kasus pengeroyokan diketahui melaporkan sejumlah akun media sosial karena dianggap telah melakukan fitnah dan hoaks kepada para tersangka.

Selain itu, para tersangka juga menjadi korban "bullying" di media sosial akibat informasi hoaks yang beredar tersebut. 

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Siswi SMP korban pengeroyokan telah kembali ke rumah

Ketua Tim Pengacara Daniel Tangkau saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Pro Medika Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (11/4/2018)KOMPAS.com/HENDRA CIPTA Ketua Tim Pengacara Daniel Tangkau saat memberikan keterangan pers di Rumah Sakit Pro Medika Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (11/4/2018)

Setelah menjalani perawatan kurang lebih sejak Jumat (5/4/2019), AD akhirnya diperbolehkan pulang oleh pihakk Rumah Sakit Pro Medika, Pontianak, Sabtu (13/4/2019).

Ketua Tim Pengacara AD, Daniel Tangkau, menerangkan, saat berada di rumahnya, kondisi korban, terlihat lebih baik dan bahagia dibanding saat masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Dia keluar tadi malam. Dia dirawat di Rumah Sakit Pro Medika Pontianak, sejak Jumat (5/4/2019)," kata Daniel kepada Kompas.com, Minggu (14/4/2019).

Namun demikian, pihak rumah sakit meminta AD untuk tetap menjalani rawat jalan. Pihak keluarga juga akan membawa AD menjalan menjalani ultrasonografi (USG).

"Tapi kapannya itu (ultrasonografi) belum tahu. Karena itu urusan keluarga dan rumah sakit. Kami fokus penanganan hukum," terangnya.

Baca Juga: Siswi SMP Korban Pengeroyokan Sudah Pulang dari Rumah Sakit

2. AD akan jalani ultrasonografi

Ilustrasi rumah sakitWavebreakmedia Ilustrasi rumah sakit

Daniel menjelaskan, pihak keluarga berencana akan melakukan Ultrasonografi medis (sonografi) terhadap AD.

Ultrasonografi adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ.

Namun demikian, pihak keluarga tidak menyatakan secara detail akan melakukan penanganan medis tersebut.

Seperti diketahui, AD telah pulang ke rumah setelah kurang lebih 10 hari menjalani perawatan di rumah sakit Pro Medika, Pontianak.

Baca Juga: 5 Fakta Pengeroyokan Siswi SMP, Tolak "Berdamai" untuk Beri Efek Jera hingga Wacana Sanksi Pelayanan Masyarakat

3. Keluarga tersangka laporkan sejumlah akun 

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Keluarga tiga tersangka pengeroyokan AD (14) melaporkan dua akun Twitter dan satu akun Instagram dan satu personal individu, Sabtu (13/4/2019).

Mereka menganggap para tersangka telah difitnah dengan hoaks yang mereka sebar di media sosial dan kepada masyarakat. Salah satunya adalaha tudingan bahwa para pelaku melukai organ vital korban.

"Kami melaporkan tiga akun media sosial dan satu orang individu. Dia ini berbicara di media, kemudian menyebarkankan di media sosial," kata kuasa hukum ketiga tersangka, Deni Aminuddin, saat ditemui di Mapolda Kalbar.

Baca Juga: 3 Akun Twitter dan Instagram Dilaporkan ke Polisi oleh Tersangka Pengeroyok Siswi SMP

4. Isu hoaks membuat para pelaku menjadi bahan bully

Ilustrasi media sosial cyber bullyOcusFocus Ilustrasi media sosial cyber bully

Saat ditemui di Mapolda Kalbar, Deni menjelaskan, isu merusak organ vital tersebut sangat memukul psikologi para pelaku karena mereka kemudian menjadi bahan bully di tengah masyarakat maupun di media sosial.

"Laporan ini kami buat agar para penyebar fitnah dan hoaks itu berhenti melakukan hal-hal semacam itu lagi," ucapnya.

Namun demikian, Deni enggan menyebut ketiga akun dan identitas individu yang dilaporkan.

"Ini pesan penyidik karena sedang dipelajari. Mungkin nanti bisa diungkap nama-namanya," ujarnya.

Baca Juga: Polisi Limpahkan Berkas Perkara Pengeroyokan Siswi SMP oleh Geng Siswi SMA ke Kejaksaan

5. Para pelaku minta tagar #audreyjugabersalah dihentikan

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi

Selain melaporkan sejumlah akun, pihak keluarga tersangka juga meminta tagar #audreyjugabersalah untuk dihentikan. Hal tersebut

Deni menilai, tagar itu tidak akan menyelesaikan masalah, apalagi baik korban maupun pelaku adalah anak-anak.

"Jadi mohon, saya mewakili keluarga ketiga tersangka, memohon kepada masyarakat untuk menghentikan tagar #audreyjugabersalah," tutupnya.

Baca Juga: Ini Hasil Visum Siswi SMP di Pontianak yang Dikeroyok Siswi SMA

Sumber: KOMPAS.com (Hendra Cipta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com