KOMPAS.com - Siswi SMP korban pengeroyokan, AD (14), sudah kembali ke rumah setelah menjalani kurang lebih 10 hari perawatan di Rumah Sakit Pro Medika Pontianak.
Ketua Tim Pengacara korban, Daniel Tangkau, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, kondisi korban saat ini membaik dibandingkan saat dirawat di rumah sakit.
Sementara itu, keluarga tersangka kasus pengeroyokan diketahui melaporkan sejumlah akun media sosial karena dianggap telah melakukan fitnah dan hoaks kepada para tersangka.
Selain itu, para tersangka juga menjadi korban "bullying" di media sosial akibat informasi hoaks yang beredar tersebut.
Baca fakta lengkapnya berikut ini:
Setelah menjalani perawatan kurang lebih sejak Jumat (5/4/2019), AD akhirnya diperbolehkan pulang oleh pihakk Rumah Sakit Pro Medika, Pontianak, Sabtu (13/4/2019).
Ketua Tim Pengacara AD, Daniel Tangkau, menerangkan, saat berada di rumahnya, kondisi korban, terlihat lebih baik dan bahagia dibanding saat masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Dia keluar tadi malam. Dia dirawat di Rumah Sakit Pro Medika Pontianak, sejak Jumat (5/4/2019)," kata Daniel kepada Kompas.com, Minggu (14/4/2019).
Namun demikian, pihak rumah sakit meminta AD untuk tetap menjalani rawat jalan. Pihak keluarga juga akan membawa AD menjalan menjalani ultrasonografi (USG).
"Tapi kapannya itu (ultrasonografi) belum tahu. Karena itu urusan keluarga dan rumah sakit. Kami fokus penanganan hukum," terangnya.
Baca Juga: Siswi SMP Korban Pengeroyokan Sudah Pulang dari Rumah Sakit
Daniel menjelaskan, pihak keluarga berencana akan melakukan Ultrasonografi medis (sonografi) terhadap AD.
Ultrasonografi adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ.
Namun demikian, pihak keluarga tidak menyatakan secara detail akan melakukan penanganan medis tersebut.