Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Keluarga Soal AP, Tersangka Pemutilasi Pria yang Mayatnya Ditemukan dalam Koper

Kompas.com - 15/04/2019, 12:41 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Khairina

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Supriyanto (56), bapak dari AP, salah satu dari dua tersangka pembunuhan terhadap Budi Hartanto (28) yang mayatnya ditemukan termutilasi di dalam koper, masih belum percaya sang anak terlibat.

Bahkan, selama dua minggu ini atau setelah ramai penemuan mayat dalam koper, dia melihat tidak ada gelagat yang mencurigakan dari anaknya tersebut.

Selama itu pula, anaknya tersebut turut membantunya sebagai tenaga pemasangan terop hajatan milik tetangganya. 

"Jadi selama ini juga biasa saja," ujarnya.

Baca juga: 5 Fakta Kasus Mayat Dalam Koper, 2 Orang Ditangkap hingga Korban Dibunuh di Warung Kopi

Di mata keluarga, AP (23) dikenal sosok yang baik, setia kawan, dan pekerja keras.
Menurut Supriyanto , anak keempatnya itu sangat jauh dari sifat-sifat negatif dan bahkan termasuk anak yang sopan dan penurut terhadap orang tua.

"Sama kawan, dia setia kawan. Dimintai tolong teman, susah menolaknya,," ujar Supriyanto ditemui di rumahnya, Sabtu (13/4/2019).

Namun, dia mengaku menerima kenyataan yang prosesnya masih terus berjalan ini. Hanya saja, dia meyakini anaknya tersebut kemungkinan terlibat pada hal yang lain, bukan pada pembunuhannya.

"Mungkin disuruh buang identitas atau apa, mungkin. Kalau membunuh, enggak mungkin tega," ujarnya.

 

AP ditangkap polisi

Kepolisian melakukan penangkapan terhadap AP pada Jumat (12/4/2019) dini hari di rumahnya Kecamatan Ringinrejo.

Penangkapan itu dilakukan sehari setelah penangkapan terhadap tersangka AS di Jakarta.

Supriyanto menuturkan, penangkapan itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB, bermula dari kedatangan beberapa petugas polisi ke rumahnya dan langsung menangkap anaknya.

"Saat dia itu belum tidur karena baru saja pulang dari warung kopi bersama teman-temannya," tambahnya.

Baca juga: Polisi Tembak Kaki Kiri Satu Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper

Petugas saat itu hanya menjelaskan kalau anaknya terkait dengan peristiwa kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia, lalu membawa anaknya ke kantor polisi.

Supriyanto hingga saat ini belum bisa menemui anaknya.

Upayanya mendatangi Mapolsek untuk bertemu juga tidak membuahkan hasil karena anaknya masih dalam pemeriksaan.

"Padahal saya ingin sekali bertemu," ujarnya.

Orangtua bantah anaknya menderita kelainan seksual

Supriyanto membantah adanya kabar yang menyebut anaknya mempunyai kelainan orientasi seksual.

Menurutnya, anaknya lelaki normal dan beberapa kali mempunyai pasangan kekasih perempuan.

Salah seorang perempuan itu, menurutnya, pernah diajaknya pulang ke rumah menemuinya. Bahkan dia sempat menasehatinya agar tidak mudah membawa keluar anak gadis kalau tidak ada restu dari orang tua.

"Saat itu yang diajaknya gadis asal Tulungagung," ungkapnya.

Baca juga: Pembunuh Mayat Dalam Koper Ditangkap di Jakarta dan Kediri

Selain itu, anaknya itu bahkan cukup lembut dengan perempuan. Hingga suatu kali pernah berhenti dari tempat kerjanya karena khawatir mengganggu fokusnya karena ada seorang perempuan yang mendekatinya.

Bahkan saat ini, kata dia, juga masih mempunyai pacar. Namun urung melangsungkan pernikahan karena masih ada kakaknya yang belum menikah sehingga tidak mau melangkahinya.

"Kemarin juga katanya mau kerja keras untuk bahan menikah," ujarnya.

AP dan AS saling kenal?

Menurut Supriyanto, anaknya AP memang kenal dengan tersangka AS. Hanya saja perkenalannya itu, sepengetahuannya, tidak begitu dekat. 

Bahkan anaknya tersebut selama ini lebih dekat dan akrab pada D yang merupakan adik tersangka AS. D itu selama ini juga kerap datang ke rumah AP untuk sekedar menikmati kopi.

"Kalau Aris, perilakunya memang mbanceni (berperilaku perempuan)," ujarnya.

Baca juga: 10 Hari Hilang, Potongan Kepala Mayat dalam Koper Dimakamkan Satu Liang dengan Tubuhnya

Sebelumnya diberitakan, kepolisian telah menangkap dua orang tersangka pelaku pembunuhan terhadap Budi Hartanto (28), yakni AP warga Ringinrejo Kediri dan AS warga Udanawu Blitar. AS ditangkap saat berada di Jakarta dan AP ditangkap di rumahnya.

Dari penangkapan dua tersangka itu, petugas juga berhasil menemukan organ kepala Budi Hartanto. Kepala ditemukan di sungai Desa Bleber, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri. 

Potongan kepala itu saat ini sudah dimakamkan di lubang yang sama dengan tubuh Budi di pemakaman umum Kelurahan Tamanan, Kota Kediri, Jumat (12/4/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com