Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Mayat Guru Honorer Dalam Koper, Warga Dengar Jeritan hingga Polisi Tembak Kaki Pelaku

Kompas.com - 15/04/2019, 11:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Menurut warga sekitar, rumah tersebut merupakan milik almarhum Bakir yang baru saja dikontrak seorang pemuda selama 1 tahun. Nilai kontraknya sebesar Rp 2 juta setahun.

"Tapi baru dibayar 1 juta," ujar seorang warga yang enggan ditulis namanya, Sabtu.

Sejumlah tetangga mengaku melihat salah satu pelaku yang menempati rumah tersebut sekitar 10 hari. Pelaku tersebut sempat berjualan mie dan nasi goreng di rumah itu setiap sore.

Baca Juga: Kepala Potongan Guru Honorer SD Korban Mutilasi Ditemukan Polisi

3. Salah satu mencoba kabur saat ditangkap

Polisi terpaksa melumpuhkan salah satu pelaku pembunuhan berinisial AJ dengan timah panas karena mencoba kabur. Saat itu, polisi menembak kaki kiri AJ.

Seperti diketahui, polisi menangkap AJ di Kediri, sedangkan AP ditangkap di Jakarta pada hari Kamis (11/4/2019).

"AJ yang ditangkap di Kediri mencoba kabur saat dibawa untuk menunjukkan lokasi peristiwa pembunuhan," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Sabtu (13/4/2019).

Setelah tertangkap, keduanya segera digelandang ke Polda Jawa Timur untuk dimintai keterangan terkait kematian Budi Hartanto.

Baca Juga: Polisi Tembak Kaki Kiri Satu Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Koper

4. Polisi masih dalami motif pembunuhan Budi

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Korban Budi Hartanto tercatat sebagai warga Tamanan, Kota Kediri. Profesinya adalah seorang guru honorer dan instruktur tari di Kediri.

Budi diketahui menghilang sejak Selasa (2/4/2019) malam. Setelah itu, jasadnya ditemukan di dalam koper yang ditemukan pencari rumput di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019).

Sementara itu, kepala Budi dibuang para pelaku di Desa Bleber, Kediri. Polisi pun masih mendalami motif pembunuhan tersebut.

"Motif pemisahan bagian tubuh ini juga sedang didalami, apakah disengaja agar tubuhnya muat dimasukkan ke dalam koper atau bagaimana, ini masih didalami," kata Frans Barung, Sabtu (13/4/2019).

Baca Juga: 10 Hari Diburu, Pembunuh Mayat Dalam Koper Ditangkap Polisi

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, M Agus Fauzul Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com