Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Berpose Salam Dua Jari, Dua Petugas TPS Dipecat | Main di Sungai, Bocah 5 Tahun Diterkam Buaya

Kompas.com - 15/04/2019, 06:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

3. Akibat pemangkasan lokasi TPS, pemilih membludak

Ratusan tempat pemungutan suara (TPS) di Kuala Lumpur, Malaysia, dipangkas jumlahnya menjadi hanya tiga TPS.

Akibatnya, warga Indonesia yang ingin menyalurkan hak suara pun membeludak di lokasi pemungutan suara.

Sekretaris Tim Kampanye Luar Negeri (TKLN) Joko Widodo Ma'ruf Amin di Malaysia, Dato' M Zainul Arifin mengatakan, informasi perubahan jumlah TPS terkesan mendadak.

"Baru malam tadi diberitahukan. Ini menyebabkan pemilih menumpuk dan rawan terjadi kericuhan," kata Zainul, kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (14/4/2019).

Dia menuturkan, tiga lokasi TPS berada di KBRI, Wisma Duta dan Sekolah Indonesia KL.

"Pertemuan sore kemarin dengam ketua PPLN KL tidak ada penjelasan mengenai perubahan TPS sehingga kami tidak tahu dan kami terkejut ternyata diubah menjadi 3 TPS," ujar Zainul, yang juga kader PPP asal Belitung.

Baca berita selengkapnya: Ratusan TPS di Kuala Lumpur Dipangkas Jadi Tiga, Pemilih Membeludak

4. Mengeruk keuntungan dari budidaya lalat tentara hitam

Warga membudidayakan lalat tentara hitam Grumbul Larangan, Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa TengahKOMPAS.com/ FADLAN MUKHTAR Warga membudidayakan lalat tentara hitam Grumbul Larangan, Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Lebih dari 200 kepala keluarga (KK) merintis budidaya lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF).

Dua kandang besar dibuat sebagai rintisan usaha bersama, sementara kandang-kandang kecil disiapkan di setiap rumah untuk budidaya lalat yang memiliki nama latin hermetia illucens ini.

Penggagas Kampung Lalat Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Adib Wong Alas mengatakan, warga tertarik membudidayakan lalat tentara hitam sebagai solusi mengatasi persoalan pengelolaan sampah di Banyumas.

“Satu kilogram maggot (larva) bisa mengonsumsi 1 kilogram sampah organik. Saya bayangkan ketika diterapkan setiap rumah, pemilahan sampah organik dan anorganik selesai di rumah tangga. Sampah organik akan diurai menjadi kompos,” katanya, Sabtu (13/4/2019).

Baca berita selengkapnya: Berkat Lalat, Warga di Kampung Ini Bisa Beri Beasiswa dan Bayar BPJS

5. Istri pergoki suami selingkug dengan tetangga di belakang sekolah

Ilustrasi selingkuh.Kompas.com Ilustrasi selingkuh.

VML (29), seorang ibu rumah tangga (IRT), asal Kelurahan Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), langsung naik pitam saat memergoki suaminya, Fab, sedang berhubungan intim dengan tetangganya, YA (41).

VML yang saat itu sedang memegang gunting langsung menikam YA tepat di kepala hingga terluka parah.

Kasat Reskrim Polres TTU Iptu Ricky Dale mengatakan, aksi penikaman itu terjadi di kebun warga di Bois, atau tepatnya di belakang SMA 2 Kefamenanu.

"Kajadian ini berlangsung tadi malam sekitar pukul 19.00 Wita," kata Ricky, kepada Kompas.com, Sabtu (13/4/2019) malam.

Baca berita selengkapnya: Istri Pergoki Suaminya Bersetubuh dengan Tetangga di Belakang Sekolah

Sumber: KOMPAS.com (Sigiranus Marutho Bere, Fadlan Mukhtar Zain, Heru Dahnur, Himawan, Idon Tanjung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com