Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Minggu Pagi Ini

Kompas.com - 14/04/2019, 10:13 WIB
Farid Assifa

Editor

Sumber Antara

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas guguran pada Minggu (14/4/2019) dini hari.

Hal itu dilaporkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam siaran persnya mengatakan, awan panas guguran terjadi pada pukul 01.42 WIB dan mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur 1.000 meter.

Sementara itu, berdasarkan periode pengamatan pukul 00.00-06.00 WIB, gunung teraktif di Indonesia itu mengalami satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 55 mm selama 107 detik, dan tiga gempa guguran dengan amplitudo 5-25 mm selama 52-87 detik.

Hasil pengamatan visual menunjukkan dari kawah gunung itu keluar asap tebal berwarna putih dengan tinggi 20 meter di atas puncak kawah.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur 1 Km

 

Angin di gunung itu bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut dan barat laut. Suhu udaranya 17-21 derajat Celsius, dengan kelembaban udara 63-88 persen, dan tekanan udara 654-709 mmHg.

Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.

Baca juga: Minggu, Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran

BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi, dan menyarankan warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol waspada karena jarak guguran awan panas semakin jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com