Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Maruf vs Prabowo-Sandiaga, Siapa yang Bakal Unggul di Madura?

Kompas.com - 13/04/2019, 14:27 WIB
Achmad Faizal,
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meski sejauh ini unggul berdasarkan survei di Jawa Timur, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin berpotensi terganjal di Madura.

Sebab, salah satu pulau di Provinsi Jawa Timur itu merupakan benteng dari pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Kalau wilayah Madura kami optimistis bisa menang besar," kata Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandi Jawa Timur, Anwar Sadad, kepada Kompas.com, belum lama ini.

Alasannya, sebut dia, faktor karakter masyarakat Madura yang agamis didukung kelompok ulama yang solid.

Baca juga: Amunisi Kubu Jokowi-Maruf Amin Kuasai Suara Jawa Timur

"Masyarakat Madura dan kelompok ulama menganggap politik itu bagian dari keyakinan beragama. Karena itu, berjuang di dunia politik sama halnya memperjuangkan agama," terang Anwar.

Pilihan politik warga Madura, kata dia, tidak akan mudah goyah meski petahana sempat memberikan kebijakan-kebijakan yang menguntungkan warga Madura, seperti penggratisan biaya Tol Surabaya-Madura (Suramadu).

Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surokim Abdusalam, mengatakan, ada faktor sejarah dan faktor psikologis massa di Madura yang bisa dijadikan sebagai alasan tren dukungan kepada paslon nomor urut 02.

Pertama, kata Surokim, masyarakat Madura memiliki fanatisme terhadap urusan pembelaan agama Islam dan cenderung akan memilih yang dekat dengan simbol-simbol ke-Islaman.

Kedua, pertumbuhan gerakan Islam cukup mapan di beberapa wilayah. Ketiga, sejarah hubungan kiai yang telah terpelihara sejak lama.

Selain itu, tokoh masyarakat di Madura, juga memiliki koneksi mandiri dalam kegiatan politik praktis.

Meski empat kepala daerah di Madura kini lebih banyak berafiliasi dengan paslon nomor urut 01, dukungan tokoh kultural diyakini masih lebih kuat untuk paslon nomor urut 02.

Mengingat, para kepala daerah itu relatif masih baru, kecuali KH Busyo Karim yang sekarang menjalani periode kedua sebagai Bupati Sumenep.

"Saya pikir itu yang membuat dukungan terhadap paslon 02 relatif kuat di wilayah Madura," ujar Surokim.

Ia berpendapat, sebenarnya yang memiliki pengaruh kuat terhadap pemilih di Madura adalah tokoh agama dan masyarakat lokal setempat. Afiliasi para tokoh ini yang akan menjadi penentu suara pemilih di Madura.

Baca juga: Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandiaga akan Dipertemukan di Debat Pamungkas Hari Ini

"Di samping itu, elite struktural dengan nasab kiai utama dan yang sudah lama menjabat biasanya juga menjadi patron bagi tokoh masyarakat dan tokoh agama," ujar Surokim.

Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo (kiri) dan no urut 02, Prabowo Subianto bersalaman usai Debat Kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Calon Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo (kiri) dan no urut 02, Prabowo Subianto bersalaman usai Debat Kedua Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019).

Kubu Jokowi klaim elektablitas di Madura "lebih baik"

Wakil Sekretaris TKD Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, mengakui pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin masih ketinggalan dukungan di Madura, meski empat kepala kabupaten di Pulau Garam itu merupakan kader dari partai koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin.

Pada Pilpres 2014 lalu di Madura, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla kalah dalam hal perolehan suara dengan rivalnya saat itu, Prabowo-Hatta Rajasa.

”Tetapi (selisihnya) sudah lebih baik daripada (Pilpres) 2014. Kami sudah merangkak naik di Madura. Kami tetap punya keyakinan bisa menang di Jatim. Karena, kekuatan nasionalis dan kekuatan ulama sudah bersatu-padu mendukung Pak Jokowi,” kata Ketua Fraksi PDI-P DPRD Provinsi Jatim ini.

Sementara, Anggota Dewan Pengarah TKD Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Timur, KH Syafik Rofi'I, yang juga mantan Wakil Bupati Bangkalan memiliki pandangan berbeda soal adanya selisih suara Jokowi-Ma’ruf Amin di Madura.

Baca juga: Unggul di Survei LSI, SMRC, dan Alvara, TKN Optimis Jokowi Memenangkan Pilpres

Syafik mengklaim bahwa pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Madura sebenarnya unggul atas rivalnya. Menurut dia, pasangan Prabowo-Sandiaga hanya kuat di media sosial.

Terlebih, kata dia, ulama NU di Madura sudah menyatakan sikap dan mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin dan empat kepala daerah di Madura juga merupakan kader partai koalisi yang mendukung paslon 01.

”Kata siapa di Madura lemah. Aneh kalau seumpama (Jokowi-Ma’ruf) kalah di Madura. Jadi, dari segi survei, dari segi pemetaan, atau dari segi kenyataan di lapangan, insya Allah Pak Jokowi ini menang,” ujar dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com