Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut Dana Sumbangan dari Masyarakat akan Digunakan untuk Buat Dapur Umum di TPS

Kompas.com - 12/04/2019, 14:59 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dana sumbagan yang didapatkan dari para pendukung calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, akan digunakan untuk membuka dapur umum di tempat pemungutan suara (TPS).

Hal tersebut dikatakan cawapres 02 Sandiaga Salahudin Uno, usai menghadiri kampanye di Palembang, Sumatera Selatan. 

Menurut mantan Wakil Gubernur DKI tersebut, proses penghitungan suara di TPS diperkirakan akan memakan waktu yang lama, sehingga mereka berinisiatif untuk membuka dapur umum dengan menggunakan dana dari sumbangan para pendukung mereka.

Baca juga: Di Palembang, Sandiaga Ditarik Emak-Emak dan Diberi Kantong Berisi Uang

"Ini (dana sumbangan) akan kami fokuskan untuk menjaga TPS, kami akan buat dapur umum kami akan gerakan para emak-emak di TPS, karena perhitungannya akan memakan waktu cukup lama sampai malam, kami gunakan ini untuk mensuplai konsumsi dan, ya minum, makan dan relawan untuk TPS," kata Sandiaga, usai menghadiri kampanye di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/4/2019).

Sandi mengatakan, dana sumbangan yang mereka dapatkan dari para pendukung akan dibawa ke bank untuk dihitung.

Ia pun berterima kasih kepada masyarakat yang rela menyisihkan penghasilan mereka untuk berkontribusi mendukungnya dalam Pilpres 2019 ini.

"Biasanya, masyarakat datang ke kegiatan politik untuk diamplopin, dikasih uang, dan lain sebagainya, tapi justru ini masyarakat memberikan nafkahnya kepada kami sebagai bentuk kontribusi riil, perjuangan bersama Prabowo-Sandi," ujar dia.

Baca juga: Kala Sandiaga Sebut e-KTP sebagai Kartu Super Sakti

Para penyumbang pun berasal dari berbagai kalangan. Mereka disebut menyisihkan uang Rp 20.000 hingga Rp 50.000 untuk memberikan dana bantuan.

"Dari beberapa hari terakhir pendapatan kami luar biasa dari masyarakat yang antusias memberikan dana perjuangan hasil keringat mereka, dari tukang becak kemarin di Cianjur, ada tukang angkot di Sukabumi, ada pemulung di Lumajang memberikan sisa dari nafjkahnya. Dia untung hari itu mungkin Rp 20.000, Rp 50.000 diberikan kepada Prabowo -Sandi, jadi ini adalah satu kampanye partisipatif kolaboratif," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com