"Jadi pemilu itu dibiayai oleh negara. Uangnya dari mana? Dari rakyat. Anda membayar pajak motor kan, bayar pajak bumi dan bangunan, nah itu dikelola oleh negara. Karena itu kegiatan nasional maka menggunakan APBN," jelas Murjioko.
Terakhir, seorang pasien laki-laki yang menanyakan mengapa jumlah surat suara yang diberikan pada masing-masing pasien tidak sama. Dalam konteks ini, umumnya pemilih mendapatkan lima surat suara, yaitu untuk pemilihan presiden-wapres, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, dan DPD.
"Kenapa kok surat (untuk pasien yang berasal) dari Solo lebih banyak daripada (pasien yang berasal dari) kabupaten/kota lain?" tanyanya.
"Kenapa beda, karena daerah pemilihannya berbeda, Mas, antara Sukoharjo dan Solo yang kabupaten/kota itu beda. Tapi yang warna abu-abu (presiden-wakil presiden) sama, yang warna merah (DPD RI) sama, warna kuning sama (DPR RI), warna biru (DPRD Provinsi) sama," jawab Murjioko.
Baca juga: Upaya RSJ dan KPU agar Pemilu bagi Pasien Gangguan Jiwa Bebas Intervensi
Pertanyaan-pertanyaan di atas memang lumrah untuk ditanyakan oleh masyarakat sebagai pemilih.
Jangankan mereka yang ada dalam masa perawatan di RSJ Daerah Surakarta, masyarakat umum yang mendapat banyak informasi pun terkadang masih banyak dibingungkan dengan hal-hal yang sama.
RSJD Surakarta bekerja sama dengan KPU Kota Surakarta akan menyelenggarakan pemilu pertama di kawasan rumah sakit dengan nomor TPS 108.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.