Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Kronologi Suami Bunuh Istri dan Minumkan Sampo di Manado

Kompas.com - 12/04/2019, 13:00 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Khairina

Tim Redaksi

Setelah melakukan aksinya, lanjut Frederik, tersangka keluar rumah. Pintu rumah kos dikunci dan tersangka keluar lewat jendela.

"Tersangka kemudian naik sepeda motor. Sebelum tersangka keluar dengan motor, tetangga sempat mendengar teriakan 'aduh' dalam rumah kos sekitar pukul 10.00 Wita," katanya.

Kemudian, pada pukul 10.30 Wita anak mereka bersama tantenya datang ke TKP. Anak mereka dijemput di sekolah oleh tantenya.

Sampai di rumah kos, anaknya memanggil. Karena tidak ada jawaban anak mereka kembali ke sekolah. Nanti pukul 13.30 Wita setelah pulang sekolah anaknya memanggil, tapi tidak ada jawaban lagi.

Pintu tertutup. Anaknya melihat jendela terbuka kemudian dia masuk. Saat di dalam rumah kost, dia lihat sang ibu sudah dalam posisi pungung tersandar ke dinding dan kepala tertunduk. Anaknya langsung membuka pintu rumah dan minta tolong kepada tetangga.

"Adengan sekitar 30 menit. TKP sudah dipasang garis polisi. Dari hasil penyelidikan, penyidikan, dan cukup alat bukti, suaminya diduga melakukan pembunuhan. Dan diakui tersangka," terang Frederik.

Apakah ini pembunuhan berencana, kata dia, masih dalam proses.

"Nanti kita simpulkan apakah ada perencanaan atau tidak," tuturnya.

Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya masih melengkapi administrasi, baik formil dan materil. Melengkapi administrasi penyidikan dan hal-hal apa yang masih diperlukan.

"Kemudian diberkaskan tahap I ke kejaksaan. Setelah itu, jaksa pelajari apakah sudah memenuhi syarat dilakukan penuntutan. Kalau menurut jaksa sudah pas, kemudian diterbitkan P21. Kalau hasilnya masih membutuhkan tambahan atau masih perlu dilengkapi, jadi akan dikeluarkan P18," sebutnya.

Dalam rekonstruksi tadi, anak dari tersangka dan korban ikut berperan dalam adegan.

"Ia didampingi keluarganya. Personel di lokasi tadi ada sekitar 15 orang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com