Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Sabar Boleh, tapi Ada Batasnya

Kompas.com - 12/04/2019, 11:49 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BOGOR, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengajak masyarakat untuk tidak goyah karena hasutan-hasutan yang tidak masuk akal jelang pemungutan suara Pilpres 2019.

Hal tersebut disampaikan Jokowi di acara kampanye terbuka bersama Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) dan Relawan Baraya Jokowi-Amin Bogor (BARJAB) di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2019).

"Jangan sampai masyarakat ini goyah gara-gara kabar fitnah, hoaks, hasutan-hasutan, ini harus diwaspadai. Kalau ada tetangga kita mulai goyah, tolong diberitahukan," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: 4,5 Tahun Saya Dituduh-tuduh, Saya Diam, Sekarang Saya Mau Jawab....

Jokowi melanjutkan, selama empat tahun dirinya juga menjadi korban fitnah dan sudah berusaha untuk bersabar.

"Saya ini sudah empat setengah tahun dihina, saya diam, dijelek-jelekkan saya diam, difitnah saya diam, dibodoh-bodohi saya diam, tapi menjelang pilpres ini harus dijawab, jangan dibiarkan," ujar Jokowi.

"Sabar boleh, tapi ada batasnya kesabaran itu," tegas Jokowi menambahkan.

Mantan Wali Kota Solo ini juga menyebut sejumlah fitnah, salah satunya isu PKI yang selama ini dihembuskan kepada dirinya hingga akhir-akhir Pemilu 2019.

Baca juga: Maruf Amin: Sekarang Kita Menghadapi Banjir Hoaks dan Fitnah

"Ini mulai berbeda lagi misalnya Presiden Jokowi itu PKI. Saya beritahukan, PKI dibubarkan tahun tahun 65 (1965), saya lahir tahun 61 (1961), umur saya baru 4 tahun, masak dari 4 tahun sudah jadi PKI, logikanya itu enggak masuk," ujar Jokowi.

Namun, ada masyarakat yang disebut percaya akan isu itu. Bahkan, menurut survei, 9 juta masyarakat Indonesia disebut percaya isu-isu yang berkembang.

"Tetapi ingat dari survei terakhir yang kita lakukan, 9 juta orang percaya akan isu itu, jadi hati-hati, 9 juta angka yang tidak kecil," tutur Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com