Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu "Kuat" Jokowi-Ma'ruf Vs Prabowo-Sandi di Sumut

Kompas.com - 12/04/2019, 07:05 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Partai koalisi pendukung yaitu Partai Gerindra, Golkar, PKS, PAN, Hanura, Nasdem, dan Perindo sejak awal sudah menargetkan akan memeroleh lebih dari separuh suara warga Sumut.

Agus mengatakan, dari survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan, suku Jawa, Melayu, dan umat Islam adalah basis massa dan kantong-kantong suara unggulan Eramas. Di suku Jawa, base-nya 33,5 persen, pasangan ini pecah rekor 64,2 persen.

Di pemilih Melayu dengan base 4,8 persen, Eramas unggul 79,3 persen. Paling telak, di basis umat Islam, base 64,7 persen, Eramas meraih 65,2 dukungan. Pasangan ini juga menguasai delapan daerah pemilihan (dapil) dari 12 dapil yang ada di Sumut. 

"Pilpres kali ini lebih seru dibanding 2014 lalu karena orang beranggapan dengan posisi petahana Jokowi, dia punya peluang lebih besar. Ternyata, punya peluang, tapi kalaupun misalnya menang tidak seperti di 2014," kata Agus.

Jokowi dan Prabowo Punya Peluang yang Sama

Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Arifin Saleh Siregar mengatakan, masing-masing paslon punya peluang untuk jadi pemenang, tapi dirinya tidak berani mempersentasekannya.

Menurut Arifin, basis suara paslon 02 berada di wilayah perkotaan yang didominasi umat Islam. Paslon 01 di wilayah mayoritas Kristen dan perdesaan. 

"Sebenarnya dari kali-kali atau indikator, banyak pihak yang sudah bisa memperkirakan siapa yang akan memenangkan pilpres di Sumut. Politik identitas tidak bisa dihindari dan sulit dibantah. Kita lihat fenomenanya di masyarakat, mungkin masih terpola atau imbas dari pilgubsu kemarin," kata Arifin.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Maruf Disukai karena Agama, Sandiaga karena Pendidikan dan Usia Muda

Sebagian Pendukung "Eramas" Berpaling ke Jokowi-Ma'ruf

Namun, migrasi pendukung Eramas ke paslon 01 juga kelihatan. Arifin mengatakan, bisa dilihat dari perkembangannya di media sosial. Banyak yang sudah terang-terangan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.

Ini yang membuatnya sulit memprediksi siapa yang akan jadi pemenang di Sumut karena kedua paslon punya basis masing-masing yang solid. 

"Menurut aku, penentunya itu sebenarnya ada di masyarakat akar rumput yang hari ini masih sulit terjangkau informasi. Ini ada di kelompok-kelompok perdesaan yang relatif jauh di pelosok," sambungnya.

Kedua paslon menyadari ini adalah lumbung suara yang bisa mendongkrak angka secara signifikan. Kalau kelompok milenial yang melek politik dan teknologi, apalagi milenial yang peduli terhadap pemilu.

Arifin mengatakan, menjadi kelompok kelas menengah ke atas yang kecenderungan trennya ke paslon 02. Tapi ini tidak bisa dikatakan mayoritas. 

"Menariknya di Sumut ini, masyarakatnya cukup heterogen. Baik latar belakang kesukuan, pekerjaan, pandangan politik. Kalau agama sudah jelas, ya," ucapnya.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Sandiaga Kuasai Pemilih Milenial, Maruf Berjaya di Kelompok Tua

Kalau swing voters, menurutnya, sudah tidak perlu digarap lagi karena fenomenanya akan berubah menjadi kelompok yang tidak akan memilih atau golput.

Jadi kalaupun saat ini dikatakan persentasenya berada di belasan persen, di pemilu nanti akan masuk ke dalam kelompok tak memilih. 

"Tidak jadi ukuran lagi ini, yang jadi penentu adalah masyarakat di pelosok yang minim informasi itu. Memang agak sulit prediksinya," ujar Arifin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com