Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Yogyakarta, Ini Peluang Jokowi-Ma'ruf Vs Prabowo-Sandi

Kompas.com - 11/04/2019, 23:49 WIB
Dani Julius Zebua,
Wijaya Kusuma,
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Dijelaskannya, survei terakhir yang digelar pada Januari 2019 menunjukkan elektabilitas pasangan Prabowo-Sandi di DIY masih di angka 45 persen. Namun, pihaknya yakin bisa mencapai target karena tren postif masyarakat menerima pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Kami prediksi dengan berbagai macam perkembangan terakhir, baik lokal maupun nasional, angka 65 itu angka yang masuk akal," katanya.

Sukamta, Jurkamnas BPN Prabowo-Sandi wilayah DIY saat kampanye Prabowo di Stadion Kridosono, Yogyakarta, mengatakan, sesuai informasi yang masuk dari survei internal di DIY, pasangan Prabowo-Sandi unggul dari pasangan Jokowi-Ma'ruf meski sangat tipis.

"Saat ini kami (Prabowo-Sandi) unggul sedikit di atas 50 persen," katanya, Senin (8/4/2019).

Baca juga: Pendukung Prabowo Dinilai Lebih Militan daripada Pendukung Jokowi, Apa Sebabnya?

Dia optimistis di DIY suara paslon 02 bisa naik setidaknya menjadi 60 persen. Kampanye akbar dengan dipimpin langsung oleh Prabowo bisa terus meningkatkan elektabilitasnya di kota pelajar ini.

"Masih ada waktu dan kesempatan kami benar benar all out, mengejar sampai 60 persen,"ucapnya.

Ketua BPN Prabowo-Sandi DIY Dharma Setiawan mengatakan target pemenangan saat ini naik setelah melihat kampanye Prabowo Subianto di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, Senin (8/4/2019). Dia optimistis dengan target baru.

"Untuk seluruh DIY, semula 55 persen. Tapi setelah melihat antusiasme masyarakat DIY pada kampanye akbar Pak Prabowo di Stadion Kridosono pada 8 April, insya Allah 60 persen," katanya saat dihubungi melalui pesan singkat Kamis (11/4/2019).

Baca juga: 5 Fakta Kampanye Prabowo di Yogyakarta, Kutip Pidato Soekarno hingga Dapat Pesan dari Sri Sultan

Wakil Ketua DPRD DIY ini tidak menjelaskan detail terkait jumlah kemenangan masing-masing kabupaten/kota. Untuk mencapai target itu, pihaknya mengedepankan relawan dan parpol koalisi Adil Makmur.

"Strategi pemenangan Padi (Prabowo-Sandi) adalah mengandalkan relawan yang militan dan berkesadaran tinggi untuk Indonesia adil makmur serta parpol koalisi yang berjuang mewujudkan pemerintahan yang bersih," ucapnya.

Kata pengamat: faktor Sri Sultan

Akademisi ilmu sosial dan politik dari Univeritas Gajah Mada (UGM) Purwo Santoso mengatakan isu yang terkait konten lokal punya peran dalam mendorong kecenderungan memilih pada Pemilu 2019 di Yogyakarta.

Sayangnya, kedua pasangan calon tidak memainkan isu lokal yang cukup mengakar di Yogyakarta ini.

Menurut dia, suara masyarakat Yogyakarta sejatinya seirama dengan sosok seorang Sri Sultan HB X sebagai pemimpin dan panutan, termasuk pada Pemilu 2019.

Sultan sampai kini tidak pernah menyatakan secara eksplisit mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mana.

"Sampai sekarang tidak ada pernyataan eksplisit, ini cara khas Jogja. Masyarakat tahu memaknai itu," kata Purwo.

Baca juga: Kata Pengamat soal Persaingan Jokowi-Maruf Vs Prabowo-Sandi di Yogyakarta

Sementara akademisi dari Fakultas Ilmu Pemerintahan Universitas Muhamadiyah Yogyakarta (UMY) Bambang Eka Cahya Widodo memperkirakan hasil Pemilu 2019 di DIY tidak akan banyak berubah dibandingkan Pemilu 2014.

Menurut mantan Ketua Bawaslu 2011 itu, pada Pemilu 2014 di DIY ada golput sebanyak 20-24 persen sehingga pada 2019 diperkirakan jumlahnya juga akan sama.

"Mereka ini belum memutuskan akan memilih siapa. Kita anggap saja berbagi rata. Saya kira mungkin akan 53-47," kata Bambang Eka via telepon seluler, Selasa (9/4/2019).

Situasi ini tidak berubah karena sikap Sri Sultan HB X yang juga Gubernur DIY. Masyarakat Yogyakarta sangat menghormati Sultan. "Sikap Sultan dan kecenderungannya ke arah paslon bakal menentukan hasil pemilu di Yogyakarta," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com