Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir BPN Mengaku Sudah Cium Gelagat Kecurangan Sejak Awal

Kompas.com - 11/04/2019, 23:06 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria mengaku sejak awal sudah mencium gelagat kecurangan menyusul temuan surat suara tercoblos 01 di Selangor, Malaysia.

Pihaknya pun meminta Presiden Jokowi menyikapi persoalan tersebut secara bijak mengingat jumlah surat suara yang tercoblos itu bukan satu atau dua lembar, namun berkarung-karung plastik. Ia menduga ada tindakan kecurangan yang disengaja oleh oknum-oknum tertentu yang tidak adil dan berpihak.

“Memang sejak awal sudah kami tahu gelagat-gelagatnya dan kecenderungan-kecenderungannya akan ada kecurangan di banyak tempat di luar negeri terutama di Malaysia,” kata Riza kepada wartawan saat mendampingi kampanye cawapres Sandiaga Uno di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/04/2019) malam.

Baca juga: Soal Surat Suara Tercoblos di Malaysia, Sandiaga Bilang Jangan Cederai Demokrasi

Karena itu, Riza meminta menteri Luar Negeri RI dan dubes RI di Malaysia untuk bertanggung jawab atas temuan tersebut.

“Presiden harus menyikapi dengan bijak persoalaan ini, kalau perlu pecat saja itu,” tegasnya.

Pihaknya pun mendesak Bawaslu untuk terus menindaklanjuti temuan tersebut, termasuk lebih meningkatkan pengawasan agar kasus serupa tidak terjadi di dalam negeri.

“Kita sudah datang ke Bawaslu untuk menyampaikan hal ini dan meminta mereka untuk meningkatkan pengawasan di kegiatan-kegiatan pencoblosan yang dilakukan di awal termasuk pengawasan terhadap kegiatan money politics yang marak,” ujarnya.

Sebelumnya, cawapres nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno mengaku belum bisa berbicara banyak soal temuan surat suara Pemilu 2019 yang sudah tercoblos gambar capres-cawapres nomor urut 01 di Selangor, Malaysia itu.

“Saya belum dapat informasinya, nanti ditelusuri secara komprehensif. Saya masih menunggu keterangan resmi Bawaslu,” kata Sandi kepada wartawan usai bersilaturahmi ke kediaman sesepuh ulama Cianjur, KH Abdul Halim di Kampng Bojongherang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/04/2019) malam.

Baca juga: Di Banyumas Raya, Ini Peluang Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi

Namun, terlepas benar atau tidaknya informasi atau temuan tersebut, mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu mengajak seluruh elemen untuk menjaga Pemilu 2019 berjalan dengan jujur dan adil.

“Jangan cederai demokrasi kita. Rakyat inginkan pemilu yang luber dan jurdil. Kalau dicederai rakyat tentu akan protes dan rakyat akan menyampaikan kekecewaannya dengan semakin ingin suatu perubahan. Karena ini menunjukkan bahwa penyelenggara pemilu tidak jujur dan adil,” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com