Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahirkan 3 Bayi Kembar dari Program Bayi Tabung, Ayu Sebut Kado Terindah dari Tuhan

Kompas.com - 11/04/2019, 22:29 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Kemudian, lanjut dia, karena sudah 15 tahun belum memiliki anak, Ayu kembali mencoba untuk mengikuti program bayi tabung tersebut.

"Yang kedua kalinya ditanam dua embrio pada Agustus 2018 lalu. Dan, ternyata satu embrio di dalam membelah lagi sehingga menjadi tiga. Embrio yang membelah jenis kelamin perempuan," kata Ihsan.

Ketiga embrio itu berkembang dengan baik sampai di usia kehamilan Ayu 37 minggu.

"Sampai usia kehamilan 37 minggu, kita putuskan untuk melahirkan ketiga bayi tersebut melalui operasi caesar," sambung Ihsan.

Dia mengatakan, ibu dan ketiga bayinya dalam kondisi sehat. Dua bayi perempuan lahir dengan berat 1,6 kilogram dan 1,8 kilogram. Sedangkan bayi laki-laki seberat 2,7 kilogram.

"Yang dua cewek walaupun beratnya tidak cukup, tapi dia tidak masuk dalam inkubator. Sebab keduanya sudah cukup bulannya, sehingga organ-organnya sudah berfungsi," kata Ihsan.

Menurutnya, tiga bayi kembar yang lahir dari program bayi tabung ini baru pertama kali ia temukan. Ihsan menyebut hal ini suatu kejadian luar biasa.

"Yang amazing-nya ditanam dua jadi hasilnya tiga. Baru pertama kali kita temukan sejak program bayi tabung kita lakukan sejak tahun 2014. Ini agak luar biasa ya. Tapi kalau (embrio) ditanam tiga jadi tiga banyak. Begitu juga ditanam dua jadi dua. Kalau yang ini uniknya ditanam dua jadi tiga," ujar Ihsan.

Selama lebih kurang empat tahun RS PMC Pekanbaru menjalankan program bayi tabung, sudah banyak pasien yang mendapatkan hasil.

"Alhamdulillah, angka keberhasilan klinik tabung bayi kita di angka 40 persen," katanya.

Baca juga: Polisi di Bogor Bantu Seorang Ibu yang Mendadak Melahirkan di Pasar

Dia menyarankan bagi yang belum memiliki keturunan agar tidak malu untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan.

"Karena tidak punya keturunan itu bukanlah aib. Tapi itu adalah suatu penyakit yang bisa seolah kita obati. Jangan tunggu lama-lama," imbau Ihsan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com