Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Jabar Siap Berangkatkan Haji dari Bandara Kertajati Majalengka

Kompas.com - 11/04/2019, 17:28 WIB
Dendi Ramdhani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana memberangkatkan jemaah haji tahun ini dari Bandara Kertajati di Majalengka.

Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan aktivitas penerbangan di Bandara Kertajati yang sampai saat ini sepi penumpang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, rencananya lantai dua bandara akan direnovasi sebagai asrama haji.

"Kita akan merenovasi lantai atasnya untuk asrama hajinya jadi tidak di tempat lain. Jadi lantai bawah penumpang, atasnya asrama. Jadi nginep di atas turun langsung take off, itu dulu," ujar Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (11/4/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Bandara Kertajati Sepi karena Kendala Akses

Untuk itu, Emil pun menugaskan Sekda Jabar Iwa Karniwa untuk berkoordinasi dengan Kementerian Agama.

"Keputusannya dari Kemenag sedang diproses oleh Pak Sekda," ucapnya.

Sementara itu, Sekda Jabar Iwa Karniwa mengaku sudah berkoordinasi dengan bupati Majalengka dan Direksi BIJB soal rencana itu.

Ia pun masih membahas pola pendanaan terkait renovasi lantai dua bandara.

"Lantai dua bandara direnovasi untuk embarkasi sementara sehingga efisien dan efektif. Sekarang tinggal perencanaan oleh direksi dan komisaris BIJB," kata Iwa.

Iwa belum bisa memastikan berapa kloter yang akan diberangkatkan dari Bandara Kertajari. Sebab, masih menunggu keputusan dari Kementrian Agama.

"Nanti dari hasil koordinasi baru bisa ditentukan berapa kloter. Tapi kita harapkan seoptimal mungkin. Kita harapkan di wilayah Ciayumajakuning," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Keuangan dan Umum PT BIJB Muhammad Singgih mengatakan, lantai dua bandara akan direnovasi sebagai asrama sementara untuk para jemaah. Tanpa menyebut luas bangunannya, Singgih memperkirakan lantai dua bandara bisa dibuat 180 kamar dengan kapasitas sekitar 400 jemaah.

"Kemungkinan disekat dikasih tempat tidur dan bisa menghasilkan 180 kamar atau 400-an orang. Tapi sedang kita hitung yang lainnya harus menggunakan asrama yang tersedia seperti hotel di wilayah Cirebon," katanya.

Baca juga: Ini Strategi Ridwan Kamil untuk Pengembangan Bandara Kertajati

Sementara soal pembiayaan, Singgih memastikan dana renovasi bukan dari PT BIJB. Ia menargetkan renovasi itu bisa selesai dalam waktu dua bulan setelah disetujui Kementerian Agama.

"Dana yang pasti tidak ke BIJB, tapi ancerannya sekitar Rp 7 miliar. Tapi itu masih hitungan kasar," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com