Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bandung, Mahfud MD Ajak Mahasiwa Jangan Golput

Kompas.com - 11/04/2019, 16:41 WIB
Putra Prima Perdana,
Rachmawati

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com -Mahfud MD, pakar politik sekaligus Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan saat menjadi menjadi pembicara dalam Diskusi Kebangsaan Milenial dan Partisipasi Politik mengajak mahasiswa yang hadir untuk tidak Golput.

Selain itu, dalam orasi yang diadakan di Universitas Parahyangan, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Kamis (11/4/2019)  Mahfud mengajak mereka ikut berpartisipasi menjadi pemilih dalam gelaran Pileg dan Pilpres 2019. Menurutnya, jika ikut berpartisipasi dalam pemilu, rakyat punya hak menuntut keadilan dan kesejahteraan kepada pemerintah.

“Rugi kalau enggak milih. Negara menjanjikan banyak hal, menjanjikan boleh bermimpi menjadi apa yang diinginkan contohnya seperti saya,” kata Mahfud.

Baca juga: Mahfud MD: People Power Itu Apa? Kan Kita Punya Mekanisme Hukum?

Mahfud mengaku wajar jika generasi milenial saat ini memiliki banyak keraguan terhadap tokoh-tokoh yang terjun dalam kontestasi Pilpres dan Pileg 2019. Hal tersebut terlihat ketika dia dimintai pendapat oleh salah satu follower-nya di sosial media Twitter.

Mahfud menceritakan, pengikutnya di Twitter meminta petunjuk siapa calon presiden dan wakil presiden yang harus dipilihnya pada tanggal 17 April 2019 mendatang.

“Saya bilang, tinggal dikalkulasi saja mana yang lebih baik,” ujarnya.

Mahfud menjelaskan, tokoh-tokoh yang mencalonkan sebagai presiden dan wakil presiden tidak ada yang sempurna dan masing-masing pasti memiliki kekurangan. Untuk itu, dia mengimbau kepada pemilih yang masih bingung untuk menimbang dengan kebaikan yang akan diberikan oleh para calon presiden dan wakil presiden.

“Milih presiden itu bukan memilih pemimpin yang sangat baik. Tapi memilih pemimpin orang yang lebih baik dibanding orang yang tidak baik,” katanya.

Baca juga: Mahfud MD: Sengketa Pemilu Tak Bisa Dibawa ke PBB

Apabila golput, lanjut Mahfud, maka kemungkinan besar negara akan dimpimpin oleh orang yang salah. Otomatis kebijakan yang dikeluarkan pun bakal menyengsarakan rakyat.

“Jangan sampai Golput karena orang Golput itu rasional. Kalau berpikir rasional, gampang ngambek, maka yang jelek yang terpilih. kalau bicara yang ideal memang betul tidak ada. Kalau dulu ada karena dulu tidak ada yang diperebutkan. Kalau sekarang urusan duniawinya sudah tinggi,” akunya.

Mahfud mengatakan, sangat rugi apabila masyarakat tidak ikut memilih. Sebab, memilih atau tidak, presiden dan wakil presiden akan tetap terpilih dan gedung DPR akan tetap dihuni oleh 575 orang.

“Presiden mana yang kita butuhkan, saudara pilih sendiri. Ikut berpolitik artinya anda sudah bernegara dengan benar,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com