KOMPAS.com - Demo mahasiswa menolak izin tambang PT Emas Mineral Murni (EMM) di Kantor Gubernur Aceh berakhir ricuh, Selasa (9/4/2019).
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Barisan Pemuda Aceh tersebut berasal dari berbagai universitas di Aceh.
Bentrokan tak terhindarkan setelah para mahasiswa mendesak untuk bertemu dengan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Upaya tersebut dihalangi aparat keamanan.
Aksi dorong antara mahasiswa dan aparat akhirnya berujung bentrokan. Sejumlah mahasiswa terluka. Polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk mengendalikan situasi.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Massa dari mahasiswa turun ke jalan untuk menolak izin tambang PT Emas Mineral Murni (EMM), di Kantor Gubernur Aceh, Selasa (9/04/2019).
Para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Barisan Pemuda Aceh itu menganggap penambangan PT EMM di kawasan hutan lindung Beutong, Nagan Raya, akan mengancam kelestarian lingkungan dan warga sekitar.
“Izin PT EMM, kami nilai melangkahi kewenangan Pemerintah Aceh, sebagaimana diatur dalam undang-undang Nomor 11 Tahun 2006, tentang Pemerintah Aceh, Qanun Aceh Nomor 7 Tahun 2016 tentang kehutanan, Qanun Aceh, Nomor 15 Tahun 2013 tentang pengelolaan pertambangan mineral dan batubara. Tapi plt gubernur Aceh, tidak ada sikap terkait izin PT EMM,” kata Agus, salah satu peserta aksi dari Universitas Syiah Kuala.
Baca Juga: Tolak Izin Tambang di Aceh, Demo Mahasiswa Ricuh di Kantor Gubernur
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan