Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Struktur Tua yang Ditemukan Arkeolog Diduga Reruntuhan Benteng "Nieuw Nassau"

Kompas.com - 11/04/2019, 07:16 WIB
Rosyid A Azhar ,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Penemuan struktur fondasi yang terbenam di pinggir sungai kecil di asrama polisi Kota Gorontalo, diduga sisa-sisa Benteng Nieuw Nassau atau Nassau baru.

Dugaan ini menguat karena pada reruntuhan ini ditemukan bata merah, plester yang melekat pada bongkahan struktur yang berukuran besar.

“Ini sepertinya sisa Benteng Nassau baru yang dibangun pemerintahan Hindia Belanda, bukan benteng Nassau tua yang dibangun masa VOC,” kata Irfanuddin Wahid Marzuki, Ketua Tim Ekskavasi Benteng Nassau Balai Arkeologi Sulawesi Utara, Kamis (11/4/2019).

Baca juga: Arkeolog Menemukan Struktur Benteng Nassau di Kota Gorontalo

Dalam hasil riset dokumen lama, Benteng Nassau Tua dideskripsikan dibangun dengan material batu karang yang memiliki 2 bastion.

Sementara, temuan tim ekskavasi ini strukturnya sudah lebih maju dengan penggunaan batu bata merah dan spesi plester yang halus pada bagian tertentu.

Informasi Benteng Nassau baru ini dibangun oleh Pemerintah Hindia Belanda di sekitar tahun 1854 tidak jauh dari reruntuhan Benteng Nassau lama yang sudah ambruk.

Ambruknya benteng ini diduga akibat banjir bandang yang melanda Gorontalo pada masa itu.

“Hari ini kami akan test pit mengikuti kontur lahan, jaraknya sekitar 15 meter dari temuan,” kata Irfanuddin.

Dalam dokumen catatan pemerintah Hindia Belanda disebutkan, dalam Benteng Nassau baru ini terdapat barak militer, maskas perwira, gudang, dan bangunan lain.

Baca juga: 6 Obyek Wisata yang Wajib Dikunjungi di Gorontalo

Dari sumber foto lama, Benteng Nassau baru ini dibangun lebih besar dari Nassau lama, bahkan di setiap sudutnya terdapat bastion. Salah satu bastion berukuran besar yang di dalamnya terdapat bangunan.

“Dalam catatan C Van Der Hart disebutkan Benteng Nassau berada hampir di tengah kota, tepat di depan rumah gezaghebber, didirikan benteng Nassau yang dihuni oleh seorang letnan dan beberapa orang serdadu,” kata Hasanuddin Anwar, peneliti senior Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Utara, saat menuliskan pendapatnya di media sosial terkait keberadaan Benteng Nasau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com