Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim DVI Polda Papua Kesulitan Kumpulkan DNA Pembanding Korban Banjir Sentani

Kompas.com - 10/04/2019, 19:54 WIB
Dhias Suwandi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Hingga kini Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Polda Papua kesulitan untuk mengumpulkan DNA pembanding untuk mengidentifikasi 20 jenazah korban bencana banjir Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua.

Total ada 20 jenazah yang telah dikuburkan secara massal, dan belum dapat diidentifikasi menggunakan data antem mortem.

"Jadi masih ada tiga keluarga. Ada dua di Pegunungan Bintang, tapi posisinya ada di Distrik Batom. Tadi kita cek di bandara, tidak ada penerbangan reguler ke situ, yang ada penerbangan carter, kalau carter kita tidak ada biaya," ujar Kepala Bidokes Polda Papua, Kombes Pol dr Ramon Amiman di RS Bhayangkara Jayapura, Rabu (10/04/2019).

"Ada satu keluarga yang melapor kehilangan keluarganya di Jakarta, tapi dia kurang respons. Kalau sebenarnya dia respons, kita tidak perlu ke sana, kita tinggal minta tolong polres terdekat untuk mengambil DNA-nya," sambung Ramon.

Baca juga: Dua Pos Pengungsi Utama Ditutup, Korban Banjir Sentani Menyebar ke Tempat Ibadah

Menurut dia, kini proses identifikasi DNA di RS Bhayangkara Keramat Jati Jakarta sudah berjalan dan belum ada hasil yang dapat dipublikasikan.

Ramon memperkirakan satu bulan ke depan hasil identifikasi DNA sudah didapatkan.

"Pemeriksaan terhadap DNA 20 jenazah sedang berjalan, kalau sudah ada hasil kita akan umumkan. Sampai sekarang sudah ada 28 sample DNA dari pihak keluarga yang dikirim ke Jakarta," katanya.

Pasca-bencana banjir bandang yang menerjang Kabupaten Jayapura, Papua, pada 16 Maret 2019, total 98 kantung jenazah masuk ke RS Bhayangkara Jayapura. Sebanyak 78 jenazah bisa diidentifikasi dan 20 lainnya dikuburkan secara massal.

Baca juga: Terus Didampingi, Korban Banjir Sentani Masih Trauma

Sebelum memakamkan korban banjir secara massal, Tim DVI Polda Papua telah mengambil contoh sel DNA 20 jenazah dan dikirimkan ke Jakarta untuk dicocokkan dengan DNA dari masyarakat yang melaporkan kehilangan keluarganya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com