Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Pertikaian Brimob dan Preman di Kendari, Rumah Nenek Husna Rusak hingga Brimob Minta Maaf

Kompas.com - 10/04/2019, 16:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rumah seorang nenek bernama Yuda Husna (68) di Jalan Mayjen Katamso di Kelurahan Baruga, Kendari, rusak parah setelah sejumlah anggota Brimob mengejar sekelompok preman, Minggu (7/4/2019). 

Menurut Komandan Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kombes Joni Afrizal, pengejaran tersebut terjadi lantaran sejumlah preman menghadang anggota Brimob di jalan.

Seorang anggota Brimob terluka di bagian punggung setelah terkena senjata tajam dalam perkelahian. 

Berikut ini fakta lengkap kasus tersebut:

1. Gerombolan preman hadang anggota Brimob 

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi

Kombes Joni menuturkan, sebelum terjadi perusakan rumah Yudahusna, anggotanya keluar dari Markas Brimob untuk mencari makan pada Sabtu (6/4/2019) dengan menggunakan sepeda motor.

Setelah makan, mereka kembali ke markas. Namun, di tengah perjalanan, Bripda Ardi dibuntuti beberapa preman. Tanpa alasan yang jelas, preman tersebut menarik tangan Ardi. Ardi berhasil mengendalikan motor sehingga tidak jatuh.

Setelah tiba di markas, Ardi dan beberapa rekannya ke lokasi penghadangan untuk mencari para preman tersebut.

"Tiba di markas, Bripda Ardi berinisiatif untuk kembali ke lokasi pengadangan tadi dan melihat ada satu pelaku belanja di warung. Begitu didekati, pelaku lari menuju ke samping rumah ibu Yuda Husna," ujar Joni saat memberikan keterangan di Media Center Polda Sultra, Senin (8/4/2019).

Baca Juga: Kronologi Perusakan Rumah Seorang Nenek oleh Puluhan Polisi di Kendari

2. Seorang anggota Brimob terluka di bagian punggung

Ilustrasi perkelahian Ilustrasi perkelahian

Saat mengejar preman, Ardi dikagetkan dengan banyaknya preman yang telah berkumpul di samping rumah nenek Husna.

Ardi menghubungi rekan-rekannya melalui pesan WhatsApp. Selanjutnya datang beberapa anggota, lalu Ardi menanyakan ke para preman itu mengapa ia diperlakukan seperti itu.

"Belum sempat dijawab puluhan preman yang di tangannya ada parang, batu dan balok- balok kayu mengejar anggota kami. Saat dikejar, ada satu anggota bernama Bripda Roxi motornya sulit hidup, sehingga tertinggal dari rekannya yang lain. Begitu motornya menyala dia menabrak lubang dan jatuh. Saat hendak berdiri, Roxi disabet parang oleh kelompok preman di bagian punggung hingga harus mendapat 13 jahitan," jelasnya.

Baca Juga: Cari Penganiaya Teman, Puluhan Brimob Serang dan Rusak Rumah Seorang Nenek di Kendari

3. Rumah warga rusak saat Brimob bertikai dengan preman

Ilustrasi kekerasanTOTO SIHONO Ilustrasi kekerasan

Saat terjadi pertikaian antara gerombolan preman dan sejumlah anggota Brimob, rumah milik Yuda Husnah (68) mengalami kerusakan di beberapa tempat, di antaranya kaca jendela hancur, pintu rumah rusak dan kamar serta dapur diobrak abrik.

Lalu di setiap sudut rumah dan kamar ditemukan kerusakan, beberapa perabot rumah tangga berhamburan dalam rumah itu.

Aksi tersebut terjadi karena para anggota Brimob menduga sekelompok preman bersembunyi di dalam rumah tersebut.

"Setelah kita klarifikasi dari ibu Yuda Husna juga mereka (preman) lari ke samping dan belakang rumah itu, anggota beranggapan mereka ada dalam rumah ibu. Sehingga anggota berupaya masuk dan terjadilah kerusakan yang dialami Ibu Husna," kata Kombes Pol Joni.

Baca Juga: Ini Kronologi Pengeroyokan Siswi SMP oleh 12 Siswi SMA Gara-gara Komentar di Facebook

4. Brimob meminta maaf kepada nenek Yuda Husnah

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Joni meminta maaf kepada nenek Yudah Husna karena rumahnya rusak setelah terjadi keributan dengan gerombolan preman.

"Atas perintah pimpinan pelaku harus segera ditangkap. Selanjutnya anggota yang merusak rumah Ibu Husna sudah datang minta maaf dan semua fasilitas dalam rumah sudah kami ganti," tegas Joni.

Joni menegaskan, pihaknya telah mengamankan beberapa orang yang diduga pelaku penganiayaan anggota Brimob. Namun, karena tak cukup bukti, mereka dikembalikan ke orangtuanya.

Sementara itu, anggota Reskrim Polsek Baruga sudah mengenali beberapa orang pelaku dan tengah mengejar mereka.

Baca Juga: [POPULER NUSANTARA] Nur, Pengemis yang Diduga Punya Mobil | Anggota Brimob Gugur Diserang KKB di Nduga

Sumber: KOMPAS.com (Kiki Andi Pati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com