"Itu namanya penelitian dan Jepang membangun pengetahuannya dengan begitu. Ini yang mau kita kerjakan dengan mimpi besar dan sejak belajar dari Jepang seperti itu. Saya kemudian mengatakan kenapa kami punya miras lokal seperti Sopi dan Moke serta Peci, kenapa tidak bisa dibuat hebat seperti sake," kata Viktor.
Karena itu, kata Viktor, dirinya kemudian berinisiatif mengembangkan miras lokal asli NTT yang diberi nama Sophia.
Viktor menyebut, masyarakat cenderung tertarik bicara tentang miras. Yang dibicarakan yakni soal cita rasa.
Viktor juga menginginkan ada tata niaga dan tata kelola Sophia. Dia tidak ingin Sophia dijual di warung-warung. Warga yang mengonsumsi Sophia harus berusia di atas 21 tahun.
"Bukan berarti kita legalkan semua warga bisa minum mabuk. Kita ingin memproteksi produk lokal dengan tingkatkan kualitas dan menjaga sumber daya manusia kita agar tidak rusak," kata Viktor.
"Ini yang sedang kita kerjakan, sehingga saya yakin kalau kita semua konsisten, maka akan baik adanya," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.