PONTIANAK, KOMPAS.com - Liliek, ibu AD (14) siswi SMP korban pengeroyokan sejumlah siswi SMA di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menuntut keadilan bagi anaknya.
Hal itu dia sampaikan saat dikunjungi Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono di Rumah Sakit Pro Medika Pontianak, Rabu (10/4/2019).
"Saya tetap akan melanjutkan proses hukum. Saat ini kami sudah serahkan semuanya kepada kepolisian untuk proses selanjutnya," kata Liliek sembari menangis.
Dia juga menyesalkan kejadian tersebut sampai menimpa anaknya. Menurutnya, seharusnya di usia sekolah, anak-anak remaja berebut menunjukkan prestasi bukan malah melakukan tindak pidana penganiayaan.
Baca juga: 5 Fakta Kasus Penganiayaan Siswi SMP di Pontianak, Pelaku Cegat di Jalan hingga Dianiaya di 2 Lokasi
Kondisi AD sampai hari ini sudah dalam masa pemulihan. Namun kondisi psikologisnya masih terganggu.
"Dia masih depresi dan trauma," ucapnya.
Liliek menjelaskan, selama perawatan, anaknya juga mengalami susah tidur. Jika pun tidur, AD sering terbangun dan kadang-kadang berteriak.
"Kata dokter psiakter, korban mengalami tingkat stres yang sudah menjadi trauma. Lebih lagi usianya yang masih muda," ucapnya.
Baca juga: Polisi: Tak Ada Kekerasan pada Organ Vital Siswi SMP Korban Pengeroyokan di Pontianak
Sementara itu, pengacara korban, Fetty Rahmawardani mengatakan pihak keluarga telah mempercayakan dirinya untuk membawa perkara tersebut hingga ke prosea pengadilan.
"Kami menuntut keadilan untuk AD. Dan tetap akan menempuh jalur hukum," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.