BATAM, KOMPAS.com - Tumpahan limbah minyak hitam yang mencemari sepanjang pantai resor Turibeach, Nongsa Poin Marina dan Nongsa Villa, Nongsa, Batam, Kepulauan Riau meresahkan.
Akibatnya, sejumlah turis yang menginap di tiga resor tersebut merasa tidak nyaman dengan keberadaan limbah minyak hitam tersebut.
Selain lengket di kulit dan sulit untuk dibersihkan, keberadaan limbah minyak hitam ini juga mengeluarkan aroma yang tidak enak.
Baca juga: Limbah Minyak Hitam Cemari Perairan Pulau Kubung
Bahkan untuk populasi ekosistem laut, juga sangat terganggu dan dapat mengakibatkan kepunahan.
Humas Citramas Grup Nara Dewa mengatakan temuan limbah minyak hitam ini diketehui sejak Selasa (9/4/2019) malam tadi.
Dan sampai saat ini masih terlihat menumpuk di bibir pantai ketiga resort tersebut.
"Tadi Ibu Rika dari Kementerian KKP perwakilan Tanjungpinang sudah datang meninjau limbah minyak hitam ini melalui laut. Mudah-mudahan saja ada solusi penyelesaian dari permasalahan ini," kata Dewa ditemui di ruang kerjanya, Rabu (10/4/2019).
Dewa mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan pembersihan, namun pembersihan itu dilakukan dengan seadanya.
Sebab, jika dibiarkan, keberadaan minyak limbah hitam ini mengganggu kenyamanan para turis atau pengunjung yang berlibur ketiga resor tersebut.
Para pengunjung tidak akan bisa main di pantai karena jika tersentuh limbah tersebut akan sulit untuk dibersihkan meskipun sudah dibersihkan menggunakan sabun.
"Untuk yang di pasir, semua limbah minyak hitamnya berangsur berkurang karena dapat kami angkat. Namun untuk yang di atas batu sama sekali tidak bisa, kecuali di musim hujan baru mudah mengangkatnya," terang Dewa.
Baca juga: Petugas LH Temukan Gundukan Tanah Diduga Limbah Minyak Sawit di Marunda
Dewa mengaku pihaknya juga telah mengambil sampel limbah minyak tersebut dan akan mengecek untuk mengetahui jenis minyak.
Dugaan sementara ada kemungkinan minyak tersebut limbah minyak bekas atau lensen kapal yang melaksanakan kegiatan pembersihan tangki kotor yang berada di OPL.
Sehingga, pada saat air pasang limbah minyak terbawa arus ke pantai.
"Seharusnya ada pengawasan, jadi kapal-kapal tersebut tidak seenaknya membuang limbah di perairan Indonesia, khususnya perairan Kepri," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.