Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Disabilitas: Insya Allah, Kami Tidak Akan Golput...

Kompas.com - 09/04/2019, 21:40 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut), mencatat ada 11.882 penyandang disabilitas yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT).

Meliputi, 3.869 orang pemilih tunadaksa, 1.863 tunanetra, 2.289 tunarungu wicara, 1.714 tunagrahita, dan 2.147 pemilu disabilitas lainnya.

Berhubung kelompok ini menjadi salah satu faktor menyukseskan Pemilu 2019, penyelenggara pemilu harus kerja ekstra untuk menyosialisasikan dan memberi perhatian khusus untuk aksesibilitasnya.

Kendala klasik dialami kawan-kawan disabilitas adalah akses menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS), saat hari pencoblosan dan template braille.

Ketua Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sumut, Muhammad Yusuf, mengatakan, kendala ini mereka bicarakan dengan KPU Sumut, dan hasilnya pemilih disabilitas bisa berpindah TPS dan masuk ke dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK).

"Kami akan memilih mulai pukul 12.00 sampai 13.00 WIB. Soal template braille, hanya tersedia untuk presiden dan DPD. Kita usulkan juga supaya disabilitas tuna netra didampingi keluarganya saat memilih, biar memudahkan,” kata Yusuf, Selasa (9/4/2019).

Baca juga: KPU Papua Akan Buat TPS Khusus Penyandang Disabilitas

Hal senada diungkapkan Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni), Kota Medan, Mardison Tanjung, Dia mengatakan. Para penyandang disabilitas akan menggunakan hak pilihnya asal diberi kemudahan.

KPU Kota Medan, mengakomodir permintaaan tersebut dengan menyiapkan TPS, di aula sekretariat mereka di Jalan Sampul, Kelurahan Seiputih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan.

Alasannya, untuk memudahkan 150 warga tunanetra yang berdomisili di sekitar lokasi TPS.

“Kami juga minta anak kami yang mendampingi tidak dihalangi petugas KPPS. Insha Allah, kami tidak akan golput. Tidak ada kendala lagi, akses dan sosialisasi sudah dilakukan KPU," kata Mardison.

Sekretaris Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Sumut, Mariana Sihombing mengatakan, sekitar 1.500 anggotanya siap memberikan hak suaranya untuk memilih pemimpin yang mereka inginkan.

"Mohon keluhan kami didengar, biar tidak ada hambatan waktu pencoblosan nanti," ujarnya.

Baca juga: Penyandang Disabilitas Enggan Memilih Caleg yang Tidak Dikenalnya

Sementara itu, Komisioner KPU Sumut, Divisi Data dan Informasi, Herdensi Adnin, membenarkan, pihaknya gencar melakukan sosialisasi kepada para penyandang disabilitas.

Lalu menyediakan TPS ramah disabilitas. Misalnya TPS untuk para tunadaksa diusahakan mudah diakses kursi roda, dan alat bantu braille untuk tunanetra.

“Tuntutan pemilu kali ini adalah pemilu yang aksestebel. Artinya bisa diakses oleh semua orang, termasuk di dalamnya teman-teman disablitas. Menyediakan TPS yang aksesibel akan memberikan kemudahan dan keleluasan teman-teman saat pencoblosan nanti,” kata Herdensi.

Baca juga: 500 Penyandang Disabilitas di Jayapura Belum Masuk DPT
Semua kota, dan kabupaten, di Sumut, memiliki DPT yang pemilihnya masuk penyandang disabilitas. Khusus tunadaksa, DPT terbanyak dari Kabupaten Langkat, dengan jumlah 637 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com