Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT Sebut Jokowi Setuju Pulau Komodo Ditutup Sementara

Kompas.com - 09/04/2019, 18:40 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan, telah membicarakan tentang penutupan sementara Pulau Komodo dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Viktor berbicara dengan Jokowi, saat calon presiden nomor urut 01 itu berkampanye di Kupang, Senin (8/4/2019).

"Saya kemarin bicara serius dengan Presiden Jokowi tentang Pulau Komodo. Saya sampaikan bahwa Bapak harus tutup dan beliau sepakati untuk tutup," ucap Viktor Hal itu disampaikan Viktor, saat berbicara dalam dialog dengan pimpinan lembaga keagamaan NTT di Hotel Aston Kupang, Selasa (9/4/2019).

Baca juga: Penyelundupan Komodo dan Pencurian Rusa Bukti Kurangnya Pengawasan...

Jokowi, kata Viktor, menyampaikan bahwa memang lebih baik Pulau Komodo ditutup selama satu tahun agar ditata ulang.

"Saya bilang betul, kita tutup sementara untuk rapikan dan kita akan buat Pulau Komodo menjadi luar biasa," kata Viktor.

Baca juga: 41 Komodo Dijual, Bupati Manggarai Barat Minta Pengelola Aktifkan Lalin Laut Taman Nasional Komodo

Di hadapan Presiden Jokowi, Viktor menyampaikan bahwa Pulau Komodo masuk kategori wisata kelas mewah, karena itu wisatawan pun harus kelas menengah ke atas.

"Kita butuh 50.000 orang kaya yang tersebar di dunia untuk berkunjung ke Pulau Komodo, tentu dengan catatan setiap orang per tahunnya 1.000 dollar AS," ujarnya.

Sedangkan untuk pembiayaan Pulau Komodo, lanjut Viktor, Jokowi mengaku akan berbicara dengan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Pulau Komodo rencananya akan ditutup sementara pada 2020.

Rencana ini telah disepakati antara Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur, dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, pada Rapat Koordinasi yang dilaksanakan di Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Direktur Jenderal KSDAE, Wiratno menjelaskan bahwa semua pihak bersepakat bahwa TN Komodo merupakan situs warisan dunia yang harus benar-benar dikelola dengan prinsip kehati-hatian.

"Perlu dilakukan perbaikan tata kelola khususnya terkait dengan pengamanan dan perlindungan satwa komodo termasuk ketersediaan mangsanya, terutama rusa," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima KompasTravel.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com