Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2019, 12:55 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.comSampah plastik diketahui sebagai salah satu jenis sampah yang paling sulit untuk terurai. Butuh waktu yang sangat panjang untuk akhirnya sebuah sampah plastik dapat hancur sempurna.

Dikutip dari BBC, setidaknya 20-1000 tahun waktu dibutuhkan untuk bisa mengurai sebuah sampah plastik.

Berbagai konten di media sosial yang kemudian viral pun memperlihatkan bahwa sampah plastik ini bisa bertahan lama, tanpa terurai sedikit pun.

Kemasan mie instan dari tahun 2000

Beberapa hari terakhir, viral mengenai penemuan sampah kemasan mie instan merk Indomie yang diduga berasal dari 19 tahun yang lalu.

Usia 19 tahun ini didapat dari adanya tulisan "Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku" di kemasan bagian depan. Padahal, 4 bulan lagi Indonesia akan merayakan HUT yang ke-74.

Foto sampah plastik bungkus Indomie bertuliskan Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku ditemukan di Pantai Sendang Biru di selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, viral di media sosial.dok Twitter Foto sampah plastik bungkus Indomie bertuliskan Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku ditemukan di Pantai Sendang Biru di selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, viral di media sosial.
Meski hampir 20 tahun berlalu, bentuk kemasan mie instan tersebut masih utuh dengan bekas sobekan saat kemasan dibuka. Selebihnya, hanya warna kemasan yang sedikit memudar, itu pun semua tulisan masih bisa dibaca dengan jelas.

Menurut penemunya, Fianisa Tiara Pradani, plastik itu masih ada dalam kondisi utuh dan kuat. Ia mendapatkan sampah ini saat mencari bahan untuk bahan skripsinya di bidang analisis mikro dan makro plastik di sebuah pantai di selatan Malang.

Baca juga: 5 Fakta Viral Sampah Plastik Mie Instan di Pantai, Menteri Susi Ikut Retweet hingga Berasal dari Tahun 2000

Kemasan sampo tahun '80-an

Tidak hanya sampah kemasan mie instan berusia belasan tahun, penemuan sejenis beberapa kali pernah terjadi dengan jenis sampah plastik dari produk lain.

Salah satunya adalah kemasan sampo saset yang diperkirakan berasal dari era '80-an yang ditemukan oleh seseorang yang sedang mengikuti acara bersih-bersih pantai pada 2018 di lokasi yang tidak disebutkan, sebagaimana diberitakan Tribunnews.

Temuan kemasan sampo dari tahun 1980-an di sebuah pantaiTribunnews Temuan kemasan sampo dari tahun 1980-an di sebuah pantai

Kemasan sampo Sunsilk berwarna hitam itu terlihat masih dalam kondisi utuh dan kuat. Hanya terdapat sobekan bekas pakai di salah satu sudutnya.

Terdapat sedikit noda di beberapa bagian, karena lama terombang-ambing di laut maupun darat selama puluhan tahun.

Jika benar kemasan ini diproduksi pada tahun '80-an, maka saat ditemukan, sampah ini sudah berusia kurang lebih 30 hingga 40 tahun. Dalam rentang waktu sedemikian lama, sampah tersebut sama sekali belum terurai oleh bumi.

Jadi bisa dibayangkan, berapa ratus tahun yang dibutuhkan oleh alam untuk bisa menghancurkan sebuah sampah plastik berukuran kecil ini.

Kemasan Mie Instan tahun 1998

Akun Instagram bernama @uyes_assegaf mengunggah sebuah foto sampah kemasan Sarimi tahun 1998 yang ia temukan saat mendaki Gunung Salak, Bogor, pada 2016 lalu.

"Bukti bahwa sampah dari tahun 1998 hingga kini tidak terurai sepenuhnya tapi mengapa masih membuang sampah di gunung... Lestarikan buang sampah pada tempatnya," tulis akun tersebut dalam kolom keterangan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Uyes (@uyes_assegaf) on Apr 26, 2016 at 8:31am PDT

Tahun 1998 diketahui oleh si pengunggah dari tanggal produksi yang tertera di bagian depan samping kiri kemasan.

Itu berarti, hingga ditemukan, sampah ini sudah berusia 18 tahun dengan kondisi yang masih cukup utuh. Terlihat sobekan bekas pakai dan bekas timbunan tanah  yang mengotori  setengah bagian dari kemasan mie instan itu.

Kemasan pasta gigi, sabun, dan sampo

Sebuah akun Twitter bernama @tidurmin, pernah mengunggah empat foto temuan sampah plastik yang telah terkubur 20 tahunan namun masih dalam kondisi utuh.

Sampah-sampah itu adalah kemasan sampo saset merk Clear dan Sunsilk, kemudian kemasan pasta gigi Ciptadent dan sabun batangan Lifebuoy.

Seperti dikutip dari Tribunnews, Kemasan-kemasan itu bukanlah kemasan yang beredar saat ini, jika ditelusuri itu adalah kemasan yang berasal dari tahun 1990-an.

Hebatnya, semua kemasan itu masih berbentuk utuh tanpa hancur sedikit pun. Hanya ada bekas timbunan tanah yang sama sekali tidak mengurangi kualitas dan kejelasan gambar juga tulisan di kemasan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com