KOMPAS.com – Sampah plastik diketahui sebagai salah satu jenis sampah yang paling sulit untuk terurai. Butuh waktu yang sangat panjang untuk akhirnya sebuah sampah plastik dapat hancur sempurna.
Dikutip dari BBC, setidaknya 20-1000 tahun waktu dibutuhkan untuk bisa mengurai sebuah sampah plastik.
Berbagai konten di media sosial yang kemudian viral pun memperlihatkan bahwa sampah plastik ini bisa bertahan lama, tanpa terurai sedikit pun.
Beberapa hari terakhir, viral mengenai penemuan sampah kemasan mie instan merk Indomie yang diduga berasal dari 19 tahun yang lalu.
Usia 19 tahun ini didapat dari adanya tulisan "Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku" di kemasan bagian depan. Padahal, 4 bulan lagi Indonesia akan merayakan HUT yang ke-74.
Menurut penemunya, Fianisa Tiara Pradani, plastik itu masih ada dalam kondisi utuh dan kuat. Ia mendapatkan sampah ini saat mencari bahan untuk bahan skripsinya di bidang analisis mikro dan makro plastik di sebuah pantai di selatan Malang.
Tidak hanya sampah kemasan mie instan berusia belasan tahun, penemuan sejenis beberapa kali pernah terjadi dengan jenis sampah plastik dari produk lain.
Salah satunya adalah kemasan sampo saset yang diperkirakan berasal dari era '80-an yang ditemukan oleh seseorang yang sedang mengikuti acara bersih-bersih pantai pada 2018 di lokasi yang tidak disebutkan, sebagaimana diberitakan Tribunnews.
Kemasan sampo Sunsilk berwarna hitam itu terlihat masih dalam kondisi utuh dan kuat. Hanya terdapat sobekan bekas pakai di salah satu sudutnya.
Terdapat sedikit noda di beberapa bagian, karena lama terombang-ambing di laut maupun darat selama puluhan tahun.
Jika benar kemasan ini diproduksi pada tahun '80-an, maka saat ditemukan, sampah ini sudah berusia kurang lebih 30 hingga 40 tahun. Dalam rentang waktu sedemikian lama, sampah tersebut sama sekali belum terurai oleh bumi.
Jadi bisa dibayangkan, berapa ratus tahun yang dibutuhkan oleh alam untuk bisa menghancurkan sebuah sampah plastik berukuran kecil ini.
Akun Instagram bernama @uyes_assegaf mengunggah sebuah foto sampah kemasan Sarimi tahun 1998 yang ia temukan saat mendaki Gunung Salak, Bogor, pada 2016 lalu.
"Bukti bahwa sampah dari tahun 1998 hingga kini tidak terurai sepenuhnya tapi mengapa masih membuang sampah di gunung... Lestarikan buang sampah pada tempatnya," tulis akun tersebut dalam kolom keterangan.