Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Makan Kelapa Muda Jangan Pakai Sedotan

Kompas.com - 08/04/2019, 13:37 WIB
Candra Nugraha,
Rachmawati

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat mengunjungi Pondok Pesantren Alquran Cijantung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (8/4/2019) berpesan kepada santri untuk mengurangi penggunaan plastik.

"Indonesia negara penghasil sampah plastik nomor dua di dunia. Kita harus mengurangi pemakaian plastik sekali pakai," kata Susi di hadapan santri dan pengasuh Pondok Pesantren Cijantung.

Dia mengatakan, setiap membeli barang pasti diberi kantong platik untuk mengemas barang belanjaan. Padahal, plastik tidak bisa hancur sampai 400 tahun lamanya.

"Beli se-ons garam pakai kresek, beli cabe se-ons pakai kresek. Kalau kita buang kresek tiap hari, maka ada berapa juta kresek (yang jadi sampah)," jelasnya.

Baca juga: Kicauan Di-RT Menteri Susi, Mahasiswi Penemu Sampah Plastik Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun Kaget

Susi menyarankan para santri untuk membawa tas ganepo saat berbelanja. Agar tidak bercampur, barang belanjaan dibungkus kertas koran secara terpisah sebelum dimasukkan tas ganepo.

"Ambil kertas koran. Biar dibungkus sama kertas koran. Jangan ada kresek-kresek deh. Bawa aja ganepo. Bikin dari anyaman pandan," katanya.

Susi juga mengimbau agar santri tidak membeli air mineral dalam kemasan gelas maupun botol. Pengalamannya, setiap mengunjungi sejumlah pulau selalu terdapat sampah botol plastik air mineral.

"Itu bekas botol ampuuun. Di laut, di sisi pulau banyak. Ke sana sini ada kresek," jelas dia.

Baca juga: Di Unpad, Susi Pudjiastuti Ajak Milenial Jaga Laut Indonesia

Susi juga berpesan ketika minum es kelapa muda pun sebaiknya jangan memakai sedotan.

"Biarin netes sedikit, jangan takut (basah). Lebih nikmat tak pakai sedotan," ucapnya.

Dia mengatakan, upaya mengurangi sampah plastik harus diawali dari diri sendiri.

"Mulai dari diri sendiri, rumah sendiri, kurangi kresek," ajaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com