Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ujaran Kebencian Tentang Jokowi di Bogor, Dua Pria Ditangkap hingga Mengaku Anggota FPI

Kompas.com - 08/04/2019, 12:01 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polisi telah menangkap dua pria berinisial B dan S di Cileungsi, Kota Bogor. Kedua pria tersebut diduga kuat telah menyebarkan ujaran kebencian melalui media sosial yang menyudutkan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, pada hari Jumat (5/4/2019). 

Dalam pemeriksaan, kedua pelaku mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI) dan ingin membela Rizieq Shihab. 

Keduanya saat ini telah diamankan dan terancam dijerat dengan pasal Pasal 45 ayat (3) UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan UU No 11/2008 dan atau Pasal 45A ayat (2) dan atau Pasal 14 ayat (1) UU No 1/1946 tentang peraturan hukum pidana dan atau Pasal 157 ayat (1) KUHP tentang ujaran kebencian terhadap golongan dengan ancaman paling lama dua tahun.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Isi video yang beredar di media sosial

Ilustrasi ujaran kebencianShutterstock Ilustrasi ujaran kebencian

Pada hari Jumat (5/4/2019) telah beredar video viral berdurasi 39 detik di media sosial.

Di dalam video itu tampak seorang pria mengenakan kaos hitam setelan celana putih dipadukan dengan tudung kepala beserta aksesori batu akik.

Pria berkumis itu tampak membawa secarik kertas bertuliskan 'Hei Jokowi Rakyat Sudah Muak dan Jijik Sama Lu', sembari berteriak di tengah-tengah kemacetan di wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pria tersebut menghina Jokowi ke arah pengendara yang melintas sembari menunjukkan jempol dan telunjuknya secara bersamaan. Disambut teriakan pria yang merekam dan mengajak memilih capres 02 Prabowo Subianto.

"Mantap, pilih Prabowo," teriaknya.

Baca Juga: Dua Pria Diamankan Polres Bogor Terkait Video Viral Hina Jokowi

2. Alasan pelaku menyebarkan video

Ilustrasi media sosialdiego_cervo Ilustrasi media sosial

Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky mengatakan, hasil dari penyidikan bahwa kedua pelaku ingin membela guru besarnya, Rizieq Shihab. Keduanya juga mengaku sebagai anggota dari Front Pembela Islam (FPI).

"Dua duanya anggota FPI alasan mereka untuk membela guru besarnya Rizieq Shihab," katanya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (7/4/2019).

Seperti diketahui, video tersebut telah bereda luas di masyarakat, khususnya di sejumlah grup Whatsapp.

Baca Juga: Ikut Bahas Ujaran Kebencian Capres, JM Warga Nganjuk Diringkus Polisi

3. Polisi menangkap pelaku di tempat berbeda

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Kapolres Bogor menjelaskan, masing-masing pelaku ditangkap di dua tempat berbeda dan memiliki peran masing-masing.

Pelaku B selaku penghina di dalam video itu ditangkap di wilayah Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Sementara, S yang merekam video dan menyebarkan itu diamankan di rumahnya di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor.

Keduanya sengaja membuat rekaman video itu untuk selanjutnya disebar melalui media sosial WhatsApp hingga menjadi viral.

"S berperan sebagai orang yang merekam video dan disebarkan melalui grup WhatsApp dan B berperan sebagai orang yang berorasi atau yang berada di dalam video," kata Kapolres.

Baca Juga: Posting Ujaran Kebencian Capres, Pemilik Akun Antonio Banerra Diringkus Polisi

4. Polisi amanakn dua buah handphone milik pelaku

Ilustrasi.Shanghaiist Ilustrasi.

Dalam penangkapan kedua pelaku, polisi langsung mengamankan barang bukti berupa dua smartphone yang digunakan untuk merekam dan menyebarkan video.

Setelah itu, kedua pelaku segera digelandang ke Polres Bogor untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Saat ini kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan instensif tim penyidik Polres Bogor. Kedua pelaku diancam Pasal 45 ayat (3) UU RI No 19 tahun 2016 tentang perubahan UU No 11/2008 dan atau Pasal 45A ayat (2) dan atau Pasal 14 ayat (1) UU No 1/1946 tentang peraturan hukum pidana dan atau Pasal 157 ayat (1) KUHP tentang ujaran kebencian terhadap golongan dengan ancaman paling lama dua tahun.

Baca Juga: Ini Alasan Mahasiswa Makassar Pukul Polisi Saat Demo

Sumber: KOMPAS.com (Afdhalul Ikhsan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com