Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara NYIA Segera Beroperasi, Produk Khas Kulon Progo Disiapkan Jadi Suvenir

Kompas.com - 08/04/2019, 09:47 WIB
Dani Julius Zebua,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Batik kontemporer

Agus meyakini, batik kontemporer, terkesan dinamis dan tidak membosankan, juga dikemas dalam permainan warna yang menggugah minat beli, diyakini bisa menarik penumpang pesawat yang datang, utamanya bagi kalangan muda dan dewasa.


Operasional awal bandara diyakini memang belum maksimal. Gelombang penumpang tentu belum besar, dan masih dari Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura. Ia yakin kekhasan batik Yogyakarta akan menarik bagi mereka.

"Kita menciptakan yang lebih kontemporer agar terlihat dinamis tidak terlalu pakem. Ini bakal menarik kalangan muda dan dewasa yang sifatnya dinamis. Corak tetap Geblek Renteng sebagai basic tapi ada modifikasi dengan motif klasik," kata Agus.

Baca juga: Bupati Kulon Progo Ingin Kekhasan Batik Geblek Renteng Menghias Underpass di NYIA

Siapkan 8 Produk Unggulan

Kepala Seksi Fasilitasi Pengembangan Simpan Pinjam, Ridwan Dhaniarsa Rachman (Dhani), mengungkapkan ada delapan produk UMKM Kulon Progo yang siap mengisi booth galeri di NYIA nanti. 

Selain batik SAB ada coklat Pawon Gendis dari Kecamatan Kalibawang, kopi merk Starprog, abon cabai KAKB Melati di Temon.

Sementara yang bukan makanan seperti, tenun ulat sutra samia Jamtra di Pengasih, juga produk tas dan jam dengan motif Geblek Renteng merk MOA, kaos Sugriwa Subali, hingga kerajinan miniatur gamelan Melati Surya Handycraft.

Dhani mengungkapkan, Dinas Koperasi DIY mengumpulkan semua produk unggulan dari kabupaten kota itu lalu mengaturnya di booth tenant NYIA nanti.

Baca juga: 5 Fakta di Balik Pembangunan Bandara NYIA, Tercepat di Dunia hingga Nama Tetap NYIA

"UKM mengirim stok produknya ke dinas DIY. Dinas yang secara teknis mengaturnya di booth tenant. SPG dan SPB juga direkrut dinas untuk menjaga booth tersebut. Jadi bukan UKM yang menjaga produknya," kata Dhani.

Produk Kulon Progo mendapat porsi cukup besar. Terdapat dua titik booth yang menyediakan produk UMKM Kulon Progo selama dua bulan ke depan di NYIA.

Dalam perjalanan nanti pula akan disediakan galeri UMKM DIY yang lebih besar hingga seluas 1.600 m2.

Dhani mengungkapkan, Kulon Progo merasa sangat penting menunjukkan kreativitasnya di NYIA. Pasalnya, warga maupun pelaku UMKM Kulon Progo tentu tidak hanya mau jadi penonton saja.

Baca juga: Seperti Apa Bandara NYIA Ketika Beroperasi pada April 2019 Nanti ...

Dituntut Kreatif

Dengan kesempatan ini, Dinkop Kulon Progo mengharapkan warga maupun pelaku UMkM lain kian terdorong jadi pemain utama dalam mengenalkan dan memasarankan produknya. Semua UMKM terus berlomba memperbaiki produk dan kualitasnya bila ingin masuk di bandara.

Kesempatan itu terbuka lebar. Dinas Koperasi DIY bakal rutin mengadakan kurasi bagi UMKM kreatif setiap dua bulan. Ia mengharapkan, lebih banyak pelaku UMKM yang ikut serta.

"Yang belum lolos bisa ikut kurasi dengan catatan memperbaiki produknya sesuai rekomendasi para kurator. UKM yang belum ikut kurasi juga terbuka untuk ikut kurasi selanjutnya," kata Dhani.

Sementara itu, Manajer Proyek Bandara NYIA dari PT Angkasa Pura I Tauchid Purnama Hadi mengungkapkan, tenant sudah mulai berbenah saat ini. Mereka menargetkan selesai pada 15 April 2019.

"Target kami tanggal 15 April semua tenant sudah selesai dan sudah siap untuk membuka gerainya di terminal," kata Tauchid lewat pesan singkat.

Baca juga: Warga yang Tergusur dari Lahan Bandara NYIA Sulit Diprediksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com