Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Penganiaya Teman, Puluhan Brimob Serang dan Rusak Rumah Seorang Nenek di Kendari

Kompas.com - 08/04/2019, 09:42 WIB
Kiki Andi Pati,
Khairina

Tim Redaksi


KENDARI, KOMPAS.com – Puluhan anggota kepolisian dari Satuan Brimobda Sultra diduga merusak rumah salah satu warga di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Minggu (7/4/2019) sekitar pukul 01.30 Wita.

Akibat aksi itu, rumah milik Yuda Husnah (68) mengalami kerusakan di beberapa tempat, di antaranya kaca jendela hancur, pintu rumah rusak dan kamar serta dapur diobrak abrik.

Di setiap sudut rumah dan kamar ditemukan kerusakan, beberapa perabot rumah tangga berhamburan dalam rumah itu.

Baca juga: Fakta Brimob Diserang KKB di Nduga, Satu Gugur Dua Luka Tembak hingga Amankan Logistik di Bandara

Aksi aparat kepolisian ini dipicu karena seorang rekannya menjadi korban pembacokan sekelompok preman di Simpang Adibahasa Kendari, kemarin malam.

Saat dilakukan pengejaran oleh anggota Resmob polda Sultra, sekelompok preman diduga bersembunyi di dalam rumah tersebut.

Yuda Husnah menuturkan, saat rumahnya didatangi puluhan anggota Brimob, ia tengah tertidur dengan delapan orang cucunya.

Ia pun terbangun, kaget mendengar kaca rumahnya pecah akibat lemparan dari luar.

Saat keluar kamar, ibu paruh baya ini melihat beberapa orang yang tak diketahui identitasnya melakukan pengrusakan, sembari berteriak mengeluarkan kata “Keluar”.

Kata-kata tersebut dilontarkan para oknum aparat secara berulang-ulang.

"Saat kejadian banyak polisi di depan rumahnya, tapi hanya menonton saja dan tidak melakukan pengamanan. Sementara dalam rumahnya saya tidak tahu persis berapa jumlahnya, tapi yang di luar itu banyak,” kata nenek Yuda, Senin (8/4/2019).

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Nur, Pengemis yang Diduga Punya Mobil | Anggota Brimob Gugur Diserang KKB di Nduga

Dijelaskan Yuda, kediamannya diserang seperti polisi sedang memburu teroris. Sementara dirinya tidak mengetahui persis penyebab rumahnya menjadi sasaran penyerangan.

Bahkan, saat kamarnya didobrak, Yuda Husnah mengaku hampir terkena tusukan sangkur di bagian perut, karena mencoba menahan pintu kamar yang coba dibuka secara paksa oleh oknum aparat kepolisian.

“Kami diperlakukan seperti teroris. Bukannya mengayomi dan melindungi masyarakat, malahan mereka menyerang dengan membabi buta. Kalau memang ada anggota keluarga yang melakukan pelanggaran hukum, kan bisa datang baik-baik menanyakan," tutur Yuda.

Tak terima dengan aksi pengrusakan rumahnya itu, Yuda Husnah telah melaporkan ke Mapolda Sultra.

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Hary Goldenhard mengatakan bahwa benar adanya penyerangan yang dilakukan oleh anggota Brimob Sultra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com