Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polemik Bendera NU untuk Kampanye Pilpres | Kasus Tawuran saat Kampanye di DIY

Kompas.com - 08/04/2019, 07:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita kericuhan antara sekelompok peserta kampanye dengan warga di Sleman di Jalan Wates, DIY, pada hari Minggu (7/4/2019) mendapat sorotan pembaca.

Satu rumah warga dan mobil mengalami kerusakan akibat aksi kericuhan tersebut. Namun, situasi berhasil dikendalikan setelah polisi dan TNI datang untuk mengamankan lokasi

Sementara itu, putri pertama mantan presiden Abdurahman Wahid, Yenny Wahid, mengatakan, sebaiknya bendera NU tidak digunakan baik bagi kedua capres dan cawares 01 dan 02.

Hal tersebut diungkapkan setelah muncul nota keberatan dari pengurus NU di Lumajang atas adanya bendera NU di acara kampanye cawapres nomor urut 02.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap

1. Yenny Wahid: Bendera NU tidak boleh untuk kampanye

Ketua PWNU Jawa Timur, Marzuki Mustamar tidak rela dunia akhirat bendera NU dipakai Sandiaga Uno kampanye pilpres di Lumajang. KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN Ketua PWNU Jawa Timur, Marzuki Mustamar tidak rela dunia akhirat bendera NU dipakai Sandiaga Uno kampanye pilpres di Lumajang.

Yenni Wahid menyayangkan bendera berlambang Nahdatul Ulama ( NU) dikibarkan oleh calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno dalam acara kampanye akbar di Lumajang.

"Seyogyanya bendera NU tidak dikibarkan dalam kampanye, baik itu oleh pasangan 01 maupun pasangan 02, kita harus disiplin," kata Yenni usai acara deklarasi Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur di Surabaya, Minggu (7/4/2019).

Kedekatan dengan NU, menurut dia, tidak harus dibuktikan dengan mengibar-ngibarkan bendera.

"Kedekatan dengan warga NU dibangun dengan menyalurkan aspirasi warga NU dan memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan NU," terangnya.

Seperti diketahui, Pengurus NU Lumajang pada Sabtu (6/4/2019) menandatangani nota keberatan atas munculnya bendera NU di acara kampanye akbar yang dihadiri cawapres Sandiaga Uno di Stadion Semeru Lumajang, Kamis (4/4/2019) lalu.

Baca berita selengkapnya: Yenni Wahid: Bendera NU Tidak Boleh Dikibarkan di Kampanye 01 atau 02

2. Identitas pelaku mutilasi di Blitar terlacak

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Polisi mengaku sudah mengantongi nama pelaku pembunuh Budi Hartanto (28), jasad pria yang ditemukan di dalam koper di Blitar pada Rabu (3/4/2019) lalu. Polisi menyebut, pelaku pembunuhan adalah orang dekat korban.

"Nama sudah dikantongi, pelaku adalah dari kelompok orang dekat atau komunitas korban," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera kepada wartawan, Minggu (7/4/2019).

Terduga pelaku kata Barung sedang berada di suatu tempat dan berpindah-pindah, karena gencarnya pemberitaan media atas kasus pembunuhan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com