Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kasus Mutilasi Guru Honorer di Blitar, Dugaan Motif Asmara hingga Pencarian Potongan Tubuh Korban

Kompas.com - 06/04/2019, 14:58 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kasus mutilasi guru honorer Budi Hartanto (21), warga Tamanan, Kota Kediri, mulai terungkap. Polisi mencium adanya motif asmara di balik kasus tersebut.

Seperti diketahui, jenazah Budi ditemukan di dalam koper di sekitar Jembatan Tempuran, Kota Blitar, pada Rabu (3/4/2019). Saat itu, jenazah korban ditemukan tak lagi utuh.

Polda Jawa Timur akhirnya mengambil kasus tersebut karena penyelidikan melibatkan dua wilayah, Polres Kediri dan Polres Blitar.

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi guna mengungkap kasus tersebut.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Dugaan motif asmara di balik kematian Budi Hartanto

Suasana di rumah duka almarhum Budi Hartanto di Kelurahan Tamanan, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019) malam. Budi menjadi korban pembunuhan dan jenazahnya ditemukan di dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Blitar.KOMPAS.com/ M.AGUS FAUZUL HAKIM Suasana di rumah duka almarhum Budi Hartanto di Kelurahan Tamanan, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (3/4/2019) malam. Budi menjadi korban pembunuhan dan jenazahnya ditemukan di dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Blitar.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik semula menduga motif pembunuhan adalah perampokan.

"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara. Motif perampokan tidak terbukti," kata Frans, Jumat (5/4/2019).

Berdasarkan hal itu, polisi mendalami orang terakhir yang bersama korban sebelum korban ditemukan tewas di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, Rabu.

"Saksi-saksi terus bertambah. Kemarin 12, sekarang yang diperiksa sudah 14," ujar Frans.

Baca Juga: Polisi Temukan Motif Asmara di Kasus Pembunuhan Pria Dalam Koper

2. Polisi masih cari potongan tubuh korban yang hilang

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Selain memeriksa para saksi, polisi juga terus mencari bagian tubuh korban yang hilang.

"Tim sejak Jumat pagi mengolah lokasi ditemukannya jasad korban dan menelusuri dugaan lokasi tempat bagian tubuh dibuang," kata dia.

Jasad Budi Hartanto ditemukan tanpa kepala dan dalam kondisi tanpa busana.

Budi yang berprofesi sebagai tenaga honorer dan instruktur tari itu diketahui tidak pulang ke rumah orangtua sejak Selasa (2/4/2019) malam.

Baca Juga: Mayat dalam Koper di Blitar Diduga Warga Kediri

3. Jenazah diambil keluarga

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Jenazah korban yang berprofesi sebagai guru honorer itu sebelumnya dijemput keluarga dari RSUD Mardiwaluyo Blitar.

Di rumah sakit itu sebelumnya jenazah juga menjalani pemeriksaan setelah ditemukan di dalam koper pada Rabu (3/4/2019) pagi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Ajun Komisaris Heri Sugiono membenarkan jenazah sudah dibawa pulang keluarga.

Meski demikian, masih ada tugas lanjutan bagi kepolisian karena jenazah tersebut dipulangkan tidak dalam keadaan utuh, yakni tanpa kepala. Kepolisian, kata Heri, terus melakukan penyisiran lapangan untuk mencari keberadaan kepala tersebut.

"Masih dalam pencarian," ujar Heri.

Baca Juga: Sosok Pria Korban Mutilasi dalam Koper di Mata Keluarga, Guru Tari yang Banyak Uang

4. Pihak keluarga berharap pelaku segera tertangkap

Ilustrasi hukum medisAndreyPopov Ilustrasi hukum medis

Sudarmaji, ayah Budi Hartanto, mengatakan agar pelaku segera tertangkap dan dihukum seberat-beratnya mengingat perlakuan kejam terhadap anak sulungya itu.

"Dihukum sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia," ujar Sudarmaji, Kamis (4/4/2019).

Pihak keluarga juga berharap agar bagian tubuh korban yang hilang segera ditemukan.

Pihak keluarga terpukul dengan peristiwa yang menimpa Budi. Itu hal yang tidak pernah disangka. Pasalnya, selama ini Budi dikenal sebagai pribadi yang baik.

Baca Juga: Keluarga Korban Mutilasi dalam Koper Harap Pelaku Cepat Tertangkap dan Dihukum Berat

5. Polisi telah periksa 14 saksi

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi

Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, pihaknya telah memeriksa 14 saksi terkait penemuan jenazah Budi Hartanto. Pihaknya terus mendalami keterangan para saksi.

Penyidik juga mencari tahu siapa orang yang terakhir kali bertemu atau bersama Budi sebelum ditemukan tewas.

"Saksi-saksi terus bertambah. Kemarin 12, sekarang yang diperiksa sudah 14," ujar Frans.

Baca Juga: Polisi Periksa 12 Saksi Terkait Penemuan Jenazah Guru Honorer Dalam Koper

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, M Agus Fauzul Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com